Konsultan AI Pemerintahan

Kami siap membantu anda membangun AI untuk pemerintah daerah, deploy server, tuning data, running dan integrasi dengan aplikasi Pemda.

Pembuatan Aplikasi

Anda ingin membuat aplikasi desktop, web atau mobile sesuai kebutuhan custom, hubungi kami!!!.

Jaringan Intra Pemerintah

Kami siap membangun jaringan intra pemerintah daerah berbasis fiber optic.

Pusat Data

Anda perlu srever hosting data dan aplikasi, kami siap membangunnya untuk anda!!.

AI Training

Anda punya model AI dan ingin mentraining dengan data sendiri, kami solusinya!.

31 Agustus 2008

Prediksi Awal Ramadhan

A. KEADAAN BULAN (Hilal)

Visibilitas (kenampakan) Hilal pada hari terjadinya Ijtimak selepas matahari terbenam di seluruh dunia khususnya kawasan Indonesia ditunjukkan pada gambar peta di bawah. Peta visibilitas mengacu pada Kriteria Odeh yang mengadopsi Limit Danjon sebesar 7° yaitu jarak minimal elongasi Bulan dan Matahari agar hilal dapat diamati baik menggunakan alat optik maupun mata telanjang. Kriteria tersebut dikemas dalam sebuah software Accurate Times yang menjadi acuan pembuatan peta visibilitas ini.

Artinya:

  1. Sangat tidak mungkin daerah yang berada di bawah arsiran MERAH dapat menyaksikan hilal, sebab pada saat itu bulan terbenam lebih dulu sebelum matahari terbenam atau ijtimak lokal (topocentric conjunction) terjadi setelah matahari terbenam.

  2. Daerah yang berada pada area BIRU TUA (tak berarsiran) juga tidak memiliki peluang menyaksikan hilal walaupun menggunakan peralatan optik (binokuler/teropong) sekalipun, sebab kedudukan hilal masih sangat rendah ( <6°>

  3. Hilal baru mungkin dapat teramati menggunakan peralatan optik pada area di bawah arsiran BIRU MUDA. Pada area ini pun masih sangat sulit karena dibutuhkan kondisi langit yang sangat cerah terutama di langit Barat.

  4. Wilayah yang berada dalam arsiran UNGU hanya dapat menyaksikan hilal menggunakan peralatan optik sedangkan untuk melihat langsung dengan mata diperlukan kondisi cuaca yang sangat cerah dan ketelitian pengamatan.

  5. Hilal dengan mudah dapat disaksikan pada area di bawah arsiran HIJAU baik menggunakan mata langsung maupun terlebih menggunakan peralatan optik dengan syarat kondisi udara dan cuaca cukup baik.

  6. Peta ini dibuat dan hanya berlaku untuk daerah 60° Lintang Utara sampai 60°Lintang Selatan.


B.KETINGGIAN BULAN (Hilal) di BANJARMASIN

Ketinggian hilal dilihat di Banjarmasin saat matahari terbenam 31/8/2008

Untuk melihat ketinggian hilal di kota-kota lainnya klik di sini.


C. PERKIRAAN AWAL RAMADHAN 1429 MENURUT BERBAGAI KRITERIA

1. Menurut Kriteria Rukyat Hilal ( Limit Danjon )

Andre Danjon, seorang astronom Perancis pada 1930-an menyimpulkan bahwa Hilal tidak akan dapat diamati jika jarak minimum elongasi Bulan dan Matahari kurang dari 7°. Melihat lokasi Indonesia menurut peta visibilitas di atas, jika Limit Danjon diberlakukan maka seluruh wilayah Indonesia berpeluang tipis dan sangat sulit bahkan tidak mungkin dapat melihat hilal pada hari pertama terjadinya Ijtimak (31/8) setelah matahari terbenam. Dengan demikian awal bulan seharusnya jatuh pada:

Selasa, 2 September 2008

Namun demikian, sudah dapat diprediksi bahwa "AKAN ADA KLAIM LAPORAN RUKYAT" dari suatu tempat. Dan sesuai tradisi Sidang Itsbat maka klaim ini akan diterima karena hilal diangap pada posisi "imanurrukyat" (>2°). Pada akhirnya Pemerintah akan mengumumkan awal Ramadhan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai kalangan NU dan yang menganut asas rukyatul hilal.


2. Menurut Kriteria Imkanur Rukyat

Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyah yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :

Hilal dianggap terlihat dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:

(1)· Ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang dari 2° dan
(2). Jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3°. Atau
(3)· Ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang dari 8 jam selepas ijtimak berlaku.

Menurut Peta Ketinggian Hilal di atas pada hari pertama ijtimak/konjungsi ketiga syarat tersebut terpenuhi. Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai oleh pemerintah, cq Departemen Agama RI.


3. Menurut Kriteria Wujudul Hilal

Kriteria Wujudul Hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah menyatakan bahwa : "Jika setelah terjadi ijtimak, bulan terbenam setelah terbenamnya matahari maka malam itu ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam. Berdasarkan posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia maka syarat wujudul hilal sudah terpenuhi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai oleh kalangan Muhammadiyah.


4. Menurut Kriteria Kalender Hijriyah Global

Universal Hejri Calendar (UHC) merupakan Kalender Hijriyah Global usulan dari Komite Mawaqit dari Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkan hasil Konferensi Ke-2 Atronomi Islam di Amman Jordania pada tahun 2001. Kalender universal ini membagi wilayah dunia menjadi 2 region sehingga sering disebut Bizonal Hejri Calendar. Zona Timur meliputi 180° BT ~ 20° BB sedangkan Zona Barat meliputi 20° BB ~ Benua Amerika. Adapun kriteria yang digunakan tetap mengacu pada visibilitas hilal (Limit Danjon).

Baik zona Timur maupun Barat sama-sama berpeluang untuk berhasil rukyat pada hari pertama terjadinya Ijtimak walau harus menggunakan peralatan optik. Dengan demikian awal bulan di masing-masing zona akan jatuh pada :

Zona Timur :
Senin, 1 September 2008

Zona Barat :
Senin, 1 September 2008

5. Menurut Kriteria Saudi

Kurangnya pemahaman terhadap perkembangan dan modernisasi ilmu falak yang dimiliki oleh para perukyat sering menyebabkan terjadinya kesalahan identifikasi terhadap obyek yang disebut "hilal" baik berupa kasus "SALAH YANG DILIHAT" maupun "BOHONG YANG DILIHAT". Klaim terhadap kenampakan hilal oleh seeorang atau kelompok perukyat pada saat hilal masih berada di bawah "limit visibilitas" atau bahkan saat hilal sudah di bawah ufuk sering terjadi. Sudah bukan berita baru lagi bahwa Saudi kerap kali melakukan istbat terhadap laporan rukyat yang "kontroversi" karena kasus tersebut.

Kalender resmi Saudi yang dinamakan "Ummul Qura" yang telah berkali-kali mengganti kriterianya hanya diperuntukkan sebagai kalender untuk kepentingan non ibadah. Sementara untuk keperluan ibadah Saudi tetap menggunakan rukyat hilal bil fi'li dan bil syar'i sebagai dasar penetapannya. Sayangnya, penetapan ini sering hanya berdasarkan pada laporan rukyat dari seseorang saksi tanpa terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap kebenaran laporan tersebut apalagi melakukan uji kompetensi terhadap saksi. Perhitungan astronomis (hisab) yang telah terbukti akurasinya tidak dimanfaatkan sebagai kontrol terhadap kebenaran laporan saksi. Apakah ini akan berlangsung selamanya?

Kalender Ummul Qura' :

Kalender ini digunakan Saudi bagi kepentingan publik non ibadah. Kriteria yang digunakan adalah "Telah terjadi ijtimak dan bulan terbenam setelah matahari terbenam di Makkah" maka sore itu dinyatakan sebagai awal bulan baru.

Pada hari pertama ijtimak/konjungsi di Saudi (30/8) kondisinya belum memenuhi syarat.

Dengan demikian istikmal dan awal bulan akan jatuh pada :
Senin, 1 September 2008

Kriteria Rukyatul Hilal Saudi :

Rukyatul hilal digunakan Saudi khusus untuk penentuan bulan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah. Kaidahnya sederhana "Jika ada laporan rukyat dari seorang atau lebih pengamat/saksi yang dianggap jujur dan bersedia disumpah maka sudah cukup sebagai dasar untuk menentukan awal bulan tanpa perlu perlu dilakukan uji sains terhadap kebenaran laporan tersebut".

Menurut Danjon, ada peluang rukyat di Saudi pada hari kedua ijtimak (31/6). Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Namun demikian pada 31/8 ketinggian hilal sangat ekstrim yaitu hanya 3,9° sehingga peluang rukyat di Saudi adalah sangat kecil atau bahkan tidak mungkin. Mengacu kepada kriteria rukyatul hilal (actual sighting) maka awal bulan seharusnya jatuh pada :

Selasa, 2 September 2008


D. KESIMPULAN

Berdasarkan perkiraan hasil hisab memakai alat teknologi di atas, kemungkinan awal Ramadhan akan sama antara penganut metode rukyah dan metode hisab. Mudah-mudahan tahun ini semua ummat Islam di Indonesia memiliki kesatuan dalam hal awal Ramadhan dan Idul Fitri.

Sumber: www.rukyatulhilal.org

Langganan Petir?


Hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2008, tiba-tiba jaringan internet kami putus. Sinyal radio hilang dan server tidak bisa diakses. Hal ini terjadi sekitar pukul 8 pagi saat cuaca buruk, yakni hujan yang disertai petir.

Setelan di cek di lokasi, ternyata radio AP hangus disambar petir. Lalu di cek lagi ke server ternyata LAN Card yang konek ke AP juga kena petir. Untunglah server tidak ikut kena. Tapi setelah di cek lebih dalam lagi...Woo..woo..modem kami juga kena beserta LAN Card yang ke modem. Waduh..jadi berabe nih soalnya setting modem harus menghubungi NOC di Jakarta. Untung dish VSAT nggak kena.

Kenapa bisa disambar petir ya? Apa nggak pakai penangkal petir. Sebenarnya kami udah berupaya maksimal dengan memakai penangkal petir dan grounding yang baik. Tapi rupanya petir yang sampai disekitar tower sangat besar kilatnya. Buktinya pemancar Radio Gema Amandit FK Kandangan yang nota bene lebih tinggi dengan anti petir yang baik juga kena. Demikian pula beberapa digital parabola dan telepon disekitar lokasi tower juga banyak yang mati kena petir.

Hal ini sebenarnya udah diprediksi. Lho, gimana? Maksudnya tahun kemarin kan udah sekali kejadian radio AP kena petir. Jadi menurut "kepercayaan" bahwa petir itu akan menyambar di tempat yang sama di kemudian hari. Ya..ternyata benar. Jadi langganan dech, petirnya.

19 Agustus 2008

Bisnis Menjanjikan di Internet

Saya yakin anda telah memiliki pekerjaan tetap. Tapi penghasilan anda tidak mencukupi kebutuhan anda. Oleh karena itu anda perlu pekerjaan sampingan yang menjanjikan. Selain itu, pekerjaan sampingan anda harus dapat dilakukan di luar jam kerja anda sehari-hari. Kalau tidak anda akan dimarahi atasan karena melalaikan tugas.

Artinya pekerjaan sampingan anda hanya memerlukan sedikit waktu dan menghasilkan uang banyak. Tentunya anda berharap pekerjaan itu juga memerlukan modal awal yang sedikit. Melihat syarat dan hasil yang diharapkan ini tentu banyak orang berkomentar TIDAK MUNGKIN ADA PEKERJAAN SEPERTI ITU!.

Tapi sebenarnya pekerjaan itu ADA. Jangan hanya berpikir sempit tapi lihatlah dunia yang luas ini dan kemajuannya. Terutama kemajuan teknologi informasi dengan revolusi internetnya yang telah menjadi komunitas global dengan anggota jutaan bahkan milyaran orang yang terhubung dan online 24 jam sehari. Kenapa anda tidak berpikir bahwa ini adalah ceruk pasar yang besar dan menggiurkan.

Tapi jika anda ingin menghasilkan uang diinternet, tentu saja harus ada produk yang dijual. Produk itu harus dicari dan diperlukan oleh komunitas pengguna internet. Selain itu anda harus memiliki toko online untuk berjualan yakni memiliki website.

Bagi anda yang ingin mencoba bisnis di internet tapi belum memiliki produk untuk dijual dan belum memiliki website, maka anda pertama-tama harus mengunjungi formulabisnis.com . Di situs menarik ini anda akan mendapatkan informasi dan bimbingan bagaimana menghasilkan uang jutaan rupiah perbulan tanpa harus bekerja keras. Kenapa anda ragu menentukan masa depan anda dari sekarang. Mulailah dengan mencari informasi di  formulabisnis.com.

17 Agustus 2008

Memprakirakan Cuaca Lihat Awan

Pergi mengajar ke Bajayau memakan waktu 1,5 jam naik sepeda motor. Perjalanan naik motor akan terganggu jika hari hujan dan kita kurang persiapan. Misalnya kalau bawa laptop harus dibungkus plastik. Jas hujan di bawa. Kalau perlu pakai sepatu bot karena ada bagian jalan yang berlumpur.

Kalau tinggal di Banjarmasin, mudah saja memperkirakan hujan atau tidaknya bisa melihat perkiraan cuaca di koran atau TV atau di situs www.bmg.go.id. Tapi kalau di kota kabupaten atau daerah lainnya tidak tertera dalam prakiraan cuaca tersebut.

Saya menggunakan trik lain untuk memprakirakan cuaca. Caranya dengan melihat keadaan awan di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya yang ada di atas kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tapi melihat awannya dimana?

Melihat keadaan dan pergerakan awan bisa klik di http://weather.is.kochi-u.ac.jp/SE/00Latest.jpg. Biasanya sering terjadi hujan bila ada awan tebal di atas HSS. Misalnya bulan Juni dan Juli 2008 walaupun musim kemarau ternyata sering hujan. Hal ini akibat adanya pusaran badai di laut Jepang dan dekat Filiphina. Tapi sekarang pusaran badai tersebut sudah hilang.

16 Agustus 2008

Kondisi Jalan Ke Daha Barat


Daha Barat adalah sebuah kecamatan termuda di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Daha Barat terletak di daerah rawa yang berbatasan dengan kabupaten Tapin di selatan, Paminggir dan Danau Panggang di HSU. Sebuah sungai besar yakni sungai Nagara (Daha) membelah Daha Barat dari kota Nagara (Daha Selatan) melewati Tapin, Barito Kuala, hingga sampai ke Banjarmasin. Camat Daha Barat yang pertama adalah Bapak Nordiansyah, M.Si yang ditugaskan oleh Bapak Bupati HSS, M. Sapi'i untuk membangun daerah terpencil ini.

Kecamatan Daha Barat terdiri dari 7 buah desa, yakni Siang Gantung, Baru, Tanjung Selor, Badaun, Bajayau, Bajayau Tengah, Bajayau Lama. Ketujuh desa ini terletak di tepian sungai Nagara sehingga sarana transportasi menuju dunia luar biasanya lewat sungai.

Bertepatan dengan pembentukan kecamatan Daha Barat pada tanggal 3 Desember 2007 bertepatan dengan HUT kabupaten HSS telah diresmikan jalan darat dari yang membuka isolasi Daha Barat. Jalan Darat ini berstatus sebagai jalan kabupaten yang membentang dari Bajayau Lama, Bajayau Tengah, Bajayau, Badaun hingga ke kota Nagara. 

Jalan ini dibuat dari urukan tanah rawa yang dikeruk dan selanjutnya dilapisi dengan batu. Proses pengerasan ini selesai pada awal 2008 dan sekarang sudah bisa digunakan. Sebagian sisi kiri dan kanan jalan ini disiring dengan kayu galam. Hal ini untuk mencegah pengikisan akibat air rawa. Di sisi jalan ini terdapat sebuah sungai kecil yang biasa dilalui perahu kecil untuk menuju Nagara sebagai jalan pintas. Kalau dari Daha Barat ke Nagara lewat sungai Nagara perlu waktu 1,5 jam maka lewat sungai kecil ini cuma perlu waktu 45 menit.

Di jalan ini banyak terdapat jembatan. Hal ini karena banyaknya terusan atau sungai kecil dari desa-desa di pinggiran sungai untuk menuju daerah rawa guna mencari ikan dan bercocok tanam. Jembatan ini harus tinggi karena akan dilalui perahu di bawahnya. Hal ini cukup menyulitkan pengguna jalan terutama sepeda motor.

Saat ini kondisi jalan kabupaten ini cukup memprihatinkan. Keadaanya mirip jalan setapak. Kiri kanan jalan ditumbuhi semak dan perdu. Terkadang semak itu setinggi orang dewasa. Pengendara motor yang berpapasan akan kesulitan karena yang bisa dilalui cuma satu jalur setapak. Demikian pula kondisi jalan sebagian batunya sudah hilang sehingga kalau hari hujan penuh lumpur. Akibat jalan yang masih berbatu dan tidak rata serta banyak jembatan ini maka kalau naik sepeda motor maka badan akan cepat lelah dan merasa sakit.

Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya perbaikan, pengerasan, pembersihan dan kalau perlu pengaspalan jalan ini. Tentunya semua ini harus menjadi perhatian Pemda HSS kalau memang ingin memajukan daerah terpencil seperti Daha Barat.