Konsultan AI Pemerintahan

Kami siap membantu anda membangun AI untuk pemerintah daerah, deploy server, tuning data, running dan integrasi dengan aplikasi Pemda.

Pembuatan Aplikasi

Anda ingin membuat aplikasi desktop, web atau mobile sesuai kebutuhan custom, hubungi kami!!!.

Jaringan Intra Pemerintah

Kami siap membangun jaringan intra pemerintah daerah berbasis fiber optic.

Pusat Data

Anda perlu srever hosting data dan aplikasi, kami siap membangunnya untuk anda!!.

AI Training

Anda punya model AI dan ingin mentraining dengan data sendiri, kami solusinya!.

03 Juli 2025

Jam Belajar Era Baru: Dari Waktu Kerja Guru ke Ritme Otak Siswa

 

Jam pelajaran di sekolah kita saat ini masih menggunakan acuan lama: 35 menit untuk SD, 40 menit untuk SMP, dan 45 menit untuk SMA. Angka-angka ini sudah sangat mapan dalam sistem pendidikan kita. Tapi pertanyaannya: apakah durasi ini ditentukan berdasarkan cara kerja otak anak, atau sekadar hasil kompromi administratif untuk mengatur beban kerja guru?

Selama puluhan tahun, jam pelajaran didefinisikan oleh kebutuhan sistem, bukan kebutuhan belajar siswa. Ia lebih mencerminkan logika industrial—di mana waktu dikelola demi efisiensi institusi—bukan logika pembelajaran yang berpusat pada siswa. Faktanya, para ahli neurosains dan psikologi pendidikan telah lama menyatakan bahwa rentang perhatian (attention span) siswa jauh lebih pendek dari yang diasumsikan sistem pendidikan saat ini.

Riset menunjukkan bahwa anak SD hanya mampu fokus selama 10–15 menit, siswa SMP sekitar 15–20 menit, dan siswa SMA maksimal 25–30 menit sebelum otaknya mengalami kejenuhan dan penurunan daya serap. Jika proses belajar dipaksakan melampaui batas alami ini tanpa jeda aktif atau interaksi, maka alih-alih memperdalam pemahaman, pelajaran hanya akan lewat begitu saja tanpa jejak bermakna.

Namun, sistem pendidikan kita terus mempertahankan durasi tetap untuk semua pelajaran, semua usia, dan semua konteks. Hal ini bukan hanya tidak efisien, tetapi juga tidak adil bagi perkembangan mental dan kognitif siswa. Di saat dunia digital menyediakan pengalaman belajar yang cepat, interaktif, dan fleksibel, sekolah masih terjebak pada pola ceramah panjang dan linier.

Sudah saatnya kita membangun paradigma baru. Jam belajar seharusnya dirancang mengikuti irama otak siswa, bukan semata-mata durasi kerja guru. Belajar tidak harus lama, yang penting adalah efektivitas dan kedalaman. Dunia kerja modern bahkan telah mengadopsi metode “short learning burst”, di mana sesi belajar dibagi menjadi blok pendek 15–25 menit, diselingi refleksi atau aktivitas ringan. Cara ini terbukti meningkatkan fokus dan retensi informasi.

Sebagai contoh, durasi optimal untuk siswa SD kelas awal sebaiknya hanya 20–25 menit, SD kelas atas 30 menit, SMP 30–35 menit, dan SMA cukup 35–40 menit. Waktu belajar bisa dibagi menjadi dua sesi pendek dalam satu jam, dengan jeda aktif seperti permainan edukatif, diskusi kelompok kecil, atau aktivitas fisik ringan. Guru tidak perlu mengajar lebih sedikit, tetapi mengajar lebih adaptif.

Jika kita terus mempertahankan durasi jam pelajaran berdasarkan kalender administratif, maka kita sedang memaksa generasi digital belajar dalam sistem analog. Di saat siswa sudah terbiasa belajar melalui video pendek, kuis interaktif, dan diskusi daring, mereka akan merasa terasing di ruang kelas yang hanya mengandalkan ceramah satu arah.

Anak-anak kita belajar dengan kecepatan digital, sementara kita masih mengajar dengan kecepatan mesin tik. Sudah waktunya pendidikan kita tidak hanya berganti kurikulum, tetapi juga mengubah cara dan waktu belajar. Mari kita ubah pandangan bahwa jam pelajaran adalah waktu kerja guru, dan mulai menempatkannya sebagai irama alami otak belajar anak-anak kita.

31 Mei 2013

Membuat SKHU Otomatis


Setelah selesai pelaksanaan Ujian Nasional baik SD, SMP maupun SMA maka tugas sekolah adalah membuat SKHU (Sementara) sebelum SKHUN dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegunaan SKHU yang utama adalah sebagai syarat untuk mendaftar sekolah atau kuliah.

Sekarang ini Ujian Nasional mengharuskan sekolah mengisi Nilai Raport (NR) semester 3, 4 dan 5 serta nilai Ujian Sekolah (US) yang akan digabungkan menjadi Nilai Sekolah (NS). Adapun Rumus NS adalah:
Sedangkan Nilai Akhir (NA) sebagai penentu kelulusan diperoleh dari gabungan Nilai Sekolah (NS) dan nilai Ujian Nasional (UN) dengan rumus:

Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) yang akan kita buat menggunakan data yang diketik di MS Excel 2007. Semula saya akan membuat di MS Word menggunakan MailMerge, tapi karena kurang sip maka SKHUnya saya buat di MS Excel saja dengan isi sheet data nilai Raport semester 3, 4 dan 5, US, UN, Biodata, Cetak, Petunjuk Pemakaian.
Pertama-tama isilah biodata peserta UN yang terdiri dari Nama, no peserta UN, TTL dan sebagainya di sheet SKHU, tapi jangan isi nilai karena itu otomatis. Selanjutnya mengisi nilai nilai raport semester 3,4 dan 5 maka saya buat satu sheet NR yang otomatis menghitung rata-rata nilai raport tersebut. Selanjutnya jika US telah diisi, maka saya buat lagi sheet NS yang rumus perhitungan di atas.
Jika UN telah selesai, silakan isi nilai UN, dan saya buat sheet NA yang berisi nilai akhir berdasarkan perhitugnan rumus di atas. Semua nilai itu saya kumpulkan lagi dalam sheet SKHU. Fitur yang digunakan adalah fungsi "VLOOKUP" di MS Excel sehingga di sheet SKHU didefinisikan sebuah "name" dengan nama data.
Jika anda ingin menambah/mengurang jumlah siswa sesuai sekolah masing-masing, maka silakan tambah/kurang baris di sheet Nilai Semester 3, 4, 5, US, NS, UN, NA. Yang penting definisi "name" di sheet SKHU ada sesuaikan ukurannya dengan jumlah siswa yang telah diubah tadi.
Proses cetak dilakukan di sheet "Cetak". Print satu-persatu SKHU siswa dengan mengubah Nomor Pesertanya.
Kalau bingung, langsung saja download file jadinya di sini. Selamat bekerja membuat SKHU, semoga bermanfaat.



28 Oktober 2010

Memajukan ICT HSS

Beberapa minggu belakangan ini aku sangat sibuk. Ada beberapa kegiatan kuikuti demi memajukan ICT di kabupaten Hulu Sungai Selatan.
  1. Menjadi ketua Tim Pengembang ICT kabupaten.
  2. Ikut tim verifikasi barang proyek pengadaan lab Bahasa berbasis komputer di kabupaten HSS.
  3. Merencanakan pengembangan Jardiknas HSS tahun 2011 mendatang.
Selain itu ada beberapa pekerjaan di sekolah yang sangat menyita waktu. Misal:
  1. Mempersiapkan pelaporan penggunaan dana Blockgrant peningkatan mutu SMA 2010.
  2. Mempersiapkan administrasi terbaru sebagai syarat pemberkasan sertifikasi guru.
  3. Membangun weblog untuk MGMP Matematika kabupaten HSS.
Semoga badan tetap sehat dan pekerjaan dapat berjalan lancar dan tepat waktu.

20 April 2010

Aplikasi Raport Berbasis Web

Sudah lama aku mencari aplikasi raport elektronik berbasis web. Berbagai site sudah kukunjungi dan memperoleh berbagai script php dari yang berbahasa Asing hingga Indonesia. Sampai saat ini ada satu yang fasilitasnya mendekati apa yang kuharapkan, yakni siskofol yang dibuat oleh Agus Muhajir, S.Kom.

Siskofol ini merupakan sistem administrasi sekolah yang sangat lengkap dan open source. Semua modul untuk kepentingan sekolah mulai dari kesiswaan, keuangan, nilai, guru, tu dsb ada. Karena sangat banyak fasilitasnya inilah yang membuat saya kesulitan memakainya. Oleh karena tujuan saya semula cuma ingin mengisi raport online tanpa perlu mengisi semua data 1 sekolah lengkap.

Akhirnya kuputuskan mencoba membuat sendiri aplikasi raport elektronik / online berbasis open source, yakni menggukan bahasa PHP dan database MySQL. Saat ini saya sedang membuat skema database dan skema front end-nya.

Rencananya sih sederhana saja:

1. Entry data tahun ajaran, semester, kelas.
2. Entry data siswa.
3. Entry hasil ulangan harian, tengah semester dan akhir semester.
4. Entry absensi dan nilai eksrtrakurikuler.
5. Cetak raport.

OK..sampai di sini apa ada saran?

Update status project 20 April 2010 pukul 10:07 GMT+8: Database awal sudah berhasil dibuat..silakan lihat strukturnya pada gambar di bawah ini:

26 Maret 2010

Penerimaan Santri Baru SMA Al Baladul Amin

Pondok Pesantren Al Baladul Amin membuka pendaftaran santri baru untuk tingkat SMP dan SMA melalui jalur offline dan online.

1. Jalur Offline (langsung)
Pendaftar datang langsung ke sekretariat penerimaan santri baru (PSB) di Ponpes Al Baladul Amin yang beralamat di Jl. Mandala Permai desa Mandala kec. Telaga Langsat kab. HSS provinsi Kalsel pada jam kerja.
 Gambar 1: Ponpes Al Baladul Amin.

2. Jalur Online
Pendaftar langsung masuk ke WEBSITE SEKOLAH KAMI dan masuk ke bagian PSB Online. Silakan ikut prosedur dan syaratnya lalu isi formulir online di sana sebagai bukti telah mendaftar.

Gambar 2: Halaman PSB Online

3. Download
4. Kontak:
Jika ada pertanyaan seputar PSB Ponpes Al Baladul Amin, silakan hubungi:
  • Direktur Pondok: Drs. H. Rahmadiannor (0819-5207-8989)
  • Pengasuh: Fakhmi, S.Pd.I (0852-4889-0989)
  • Ketua Panitia PSB: Syamsuddin, S.pd (0813-4969-4696)

20 November 2009

RootKit, lebih hebat dari Virus

Bayangkan ...

(1) Sebuah file mampu bersembunyi pada komputer anda. File itu tidak terdeteksi di windows explorer, tidak terdeteksi oleh antivirus, anti malware, anti spy ware dan seterusnya. File ini tidak akan terlihat oleh perintah dir pada command prompt walaupun ditambah parameter untuk menampilkan attribut hidden.

(2) Sebuah proses yang dijalankan pada komputer anda tidak tampak di task manager, tidak terlihat di system service seolah-olah proses itu tidak ada atau siluman.

(3) Ukuran free space di hardisk anda ternyata tidak akurat/ tidak benar alias dipalsukan. Saat dibaca di windows explorer tertulis 37 GB free (misalnya) tapi saat mau mencopi file mp3 ke harddisk gagal dengan informasi disk full. Artinya sebuah/beberapa file dapat disimpan ke dalam hardisk tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Bagaimanakah 3 hal di atas bisa terjadi? Siapakah yang menyebabkan keanehan itu. Jawabannya adalah: rootkit!

Menurut wikipedia, Rootkit adalah kumpulan software yang bertujuan untuk menyembunyikan proses, file dan data sistem yang sedang berjalan dari sebuah sistem operasi tempat dia bernaung. Rootkit awalnya berupa aplikasi yang tidak berbahaya, tetapi belakangan ini telah banyak digunakan oleh malware yang ditujukan untuk membantu penyusup menjaga aksi mereka yang ke dalam sistem agar tidak terdeteksi. rootkit hadir di beragam sistem operasi seperti, Linux, Solaris dan Microsoft Windows. Rootkit ini sering merubah bagian dari sistem operasi dan juga menginstall dirinya sendiri sebagai driver atau modul kernel.

Rootkit memodifikasi kernel (inti dari system operasi) sehingga informasi yang ditampilkan oleh Windows yang notabene berasal dari kernel akhirnya menjadi bisa dipalsukan. Jangan heran kalau keberadaan file bisa disembunyikan, informasi free disk space bisa dipalsukan dan prosses yang sedang berjalan tidak bisa ditampilkan di task manager.

Kata "rootkit" terdengar di telinga publik bermula pada skandal Sony BMG CD Copy Protection, dimana CD yang dibuat Sony BMG music meletakkan sebuah rootkit di PC Microsoft Windows pada saat pengguna memutar CD di komputer mereka. Sony sebelumnya tidak memperingatkan kepada pengguna akan hal ini di dalam CD mereka maupun di dalam kemasannya. Tujuan pihak Sony agar file music dalam CD tersebut tidak bisa di copy. Setelah menghadapi banyak tuntutan akhirnya Sony menarik semua CD bermasalah tersebut.

Tentu anda tertarik untuk melakukan hal diatas bukan. Tapi coba di komputer sendiri jangan di komputer orang lain. Segala akibat yang terjadi silakan tanggung sendiri dan penulis menyatakan tidak ikut bertanggung jawab.

Salah satu rootkit populer di kalangan para hacker adalah Hacker Defender. Software ini mampu berjalan baik di system operasi Windows 2000, Windows XP hingga Windows Server 2003. Hacker Defender bisa didownload dalam bentuk executable dan source code sehingga anda yang mempunyai kemampuan programming dapat memodifikasi rootkit ini. Hacker Defender terdiri dari 9 buah file, yaitu:

  1. hxdef100.exe : program hacker defender v.1.0.0
  2. hxdefOFdis.exe : program hacker defender yang telah dimodifikasi dengan teknik berbeda.
  3. hxdef100.ini : file setting yang mengatur cara kerja software ini dengan sisipan tambahan karakter sampah untuk menghindari deteksi antivirus.
  4. hxdef100.2.ini : file setting yang telah disederhanakan agar lebih mudah dibaca dan difahami.
  5. bdcli100.exe : Backdoor client.
  6. rdrbs100.exe : redirector
  7. Readmecz.txt : readme file dalam bahasa Czech
  8. Readmeen.txt : readme file dalam bahasa Inggris.
  9. src.zip : file-file source code.
Kalau mau mencoba silakan download filenya (link nya silakan tanya Prof Google). Sebelum menjalankan program utama hxdef100.exe, terlebih dahulu ubah settingan hxdef100.ini agar sesuai dengan keperluan anda.

Sekarang anda bisa menyembunyikan file penting dan rahasia anda tanpa bisa dideteksi oleh Windows. Demikian pula virus tidak bisa menginfeksi karena file anda tidak terlihat di level operating system.

Selamat mencoba menjadi hacker.


27 September 2009

Seminar Nasional Open Source

Ikuti seminar nasional dengan tema "Pemerataan Akses Internet dan Migrasi Open Source Software" pada tanggal 4 Oktober 2009 di Aula RSUD Damanhuri Barabai dengan pembicara:

  1. Bupati HST, Drs Syaiful Rasyid, MM : (Keynote Speaker)
  2. Bambang Dwi Anggora, M. Eng (Depkominfo) : Sosialisasi Internet
  3. DR. Kemal / Menristek : Latar Belakang Open Source Software
  4. Pancat Setyantana, M.Eng / Depkominfo : Strategi Pelaksanaan Open Source Software
  5. Saipul Rahman, S.Pd / Helpdesk OSS kab HSS : Migrasi Open Source Software
Peserta terbatas sebanyak 200 orang.
Kontribusi peserta : Rp 80.000,- / orang.

Fasilitas seminar:
1. Sertifikat
2. Block Note + Pulpen (Starter kit)
3. CD Linux Installer
4. Snack dan Makan Siang

Pendaftaran:
1. Grand Net - Jl. H.M. Syarkawi (Barabai)
2. Bappeda kab. HST - Ibu Patriani
3. Syamsuddin, S.Pd (Kandangan)

Selebaran / Undangan Seminar dapat didownload di sini.

05 Agustus 2009

Wireless Security

Pengamanan perangkat wireless security pada media pc, laptop, dan notebook dilakukanlah beberapa kegiatan dan aktivitas, yaitu :

1. Menyembunyikan SSID
  Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.

2. Keamanan Wireless dengan metode Wired Equivalent Privacy (WEP)

 WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.

 Proses Shared Key Authentication:

1. client meminta asosiasi ke access point, langkah ini sama seperti Open System Authentication. 
2. access point mengirimkan text challenge ke client secara transparan. 
3. client akan memberikan respon dengan mengenkripsi text challenge dengan menggunakan kunci WEP dan mengirimkan kembali ke access point. 

4. access point memberi respon atas tanggapan client, akses point akan melakukan decrypt terhadap respon enkripsi dari client untuk melakukan verifikasi bahwa text challenge dienkripsi dengan menggunakan WEP key yang sesuai. Pada proses ini, access point akan menentukan apakah client sudah memberikan kunci WEP yang sesuai. Apabila kunci WEP yang diberikan oleh client sudah benar, maka access point akan merespon positif dan langsung meng-authentikasi client. Namun bila kunci WEP yang dimasukkan client adalah salah, maka access point akan merespon negatif dan client tidak akan diberi authentikasi. Dengan demikian, client tidak akan terauthentikasi dan tidak terasosiasi. 

 Menurut Arief Hamdani Gunawan, Komunikasi Data via IEEE 802.11, Shared Key Authentication kelihatannya lebih aman dari dari pada Open System Authentication, namun pada kenyataannya tidak. Shared Key malah membuka pintu bagi penyusup atau cracker. Penting untuk dimengerti dua jalan yang digunakan oleh WEP. WEP bisa digunakan untuk memverifikasi identitas client selama proses shared key dari authentikasi, tapi juga bisa digunakan untuk men-dekripsi data yang dikirimkan oleh client melalui access point.

 WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
* Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
* WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
* Masalah initialization vector (IV) WEP

* Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32).

  WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.

Serangan-serangan pada kelemahan WEP antara lain :
* Serangan terhadap kelemahan inisialisasi vektor (IV), sering disebut FMS attack. FMS singkatan dari nama ketiga penemu kelemahan IV yakni Fluhrer, Mantin, dan Shamir. Serangan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan IV yang lemah sebanyak-banyaknya. Semakin banyak IV lemah yang diperoleh, semakin cepat ditemukan kunci yang digunakan 
* Mendapatkan IV yang unik melalui packet data yang diperoleh untuk diolah untuk proses cracking kunci WEP dengan lebih cepat. Cara ini disebut chopping attack, pertama kali ditemukan oleh h1kari. Teknik ini hanya membutuhkan IV yang unik sehingga mengurangi kebutuhan IV yang lemah dalam melakukan cracking WEP.
* Kedua serangan diatas membutuhkan waktu dan packet yang cukup, untuk mempersingkat waktu, para hacker biasanya melakukan traffic injection. Traffic Injection yang sering dilakukan adalah dengan cara mengumpulkan packet ARP kemudian mengirimkan kembali ke access point. Hal ini mengakibatkan pengumpulan initial vektor lebih mudah dan cepat. Berbeda dengan serangan pertama dan kedua, untuk serangan traffic injection,diperlukan spesifikasi alat dan aplikasi tertentu yang mulai jarang ditemui di toko-toko, mulai dari chipset, versi firmware, dan versi driver serta tidak jarang harus melakukan patching terhadap driver dan aplikasinya.

3. Keamanan wireless dengan metode WI-FI Protected Accsess (WPA)

  Merupakan rahasia umum jika WEP (Wired Equivalent Privacy) tidak lagi mampu diandalkan untuk menyediakan koneksi nirkabel (wireless) yang aman dari ulah orang usil atau ingin mengambil keuntungan atas apa yang kita miliki—dikenal dengan jargon hackers. Tidak lama setelah proses pengembangan WEP, kerapuhan dalam aspek kriptografi muncul.

  Berbagai macam penelitian mengenai WEP telah dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa walaupun sebuah jaringan wireless terlindungi oleh WEP, pihak ketiga (hackers) masih dapat membobol masuk. Seorang hacker yang memiliki perlengkapan wireless seadanya dan peralatan software yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis cukup data, dapat mengetahui kunci enkripsi yang digunakan.

  Menyikapi kelemahan yang dimiliki oleh WEP, telah dikembangkan sebuah teknik pengamanan baru yang disebut sebagai WPA (WiFI Protected Access). Teknik WPA adalah model kompatibel dengan spesifikasi standar draf IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan dalam desainnya, yaitu kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan tersedia untuk publik secepat mungkin. Adanya WPA yang "menggantikan" WPE, apakah benar perasaan "tenang" tersebut didapatkan? Ada banyak tanggapan pro dan kontra mengenai hal tersebut. Ada yang mengatakan, WPA mempunyai mekanisme enkripsi yang lebih kuat. Namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman, di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data. Agar tujuan WPA tercapai, setidaknya dua pengembangan sekuriti utama dilakukan. Teknik WPA dibentuk untuk menyediakan pengembangan enkripsi data yang menjadi titik lemah WEP, serta menyediakan user authentication yang tampaknya hilang pada pengembangan konsep WEP. 

  Teknik WPA didesain menggantikan metode keamanan WEP, yang menggunakan kunci keamanan statik, dengan menggunakan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang mampu secara dinamis berubah setelah 10.000 paket data ditransmisikan. Protokol TKIP akan mengambil kunci utama sebagai starting point yang kemudian secara reguler berubah sehingga tidak ada kunci enkripsi yang digunakan dua kali. Background process secara otomatis dilakukan tanpa diketahui oleh pengguna. Dengan melakukan regenerasi kunci enkripsi kurang lebih setiap lima menit, jaringan WiFi yang menggunakan WPA telah memperlambat kerja hackers yang mencoba melakukan cracking kunci terdahulu. 

  Walaupun menggunakan standar enkripsi 64 dan 128 bit, seperti yang dimiliki teknologi WEP, TKIP membuat WPA menjadi lebih efektif sebagai sebuah mekanisme enkripsi. Namun, masalah penurunan throughput seperti yang dikeluhkan oleh para pengguna jaringan wireless seperti tidak menemui jawaban dari dokumen standar yang dicari. Sebab, masalah yang berhubungan dengan throughput sangatlah bergantung pada hardware yang dimiliki, secara lebih spesifik adalah chipset yang digunakan. Anggapan saat ini, jika penurunan throughput terjadi pada implementasi WEP, maka tingkat penurunan tersebut akan jauh lebih besar jika WPA dan TKIP diimplementasikan walaupun beberapa produk mengklaim bahwa penurunan throughput telah diatasi, tentunya dengan penggunaan chipset yang lebih besar kemampuan dan kapasitasnya.

  Proses otentifikasi WPA menggunakan 802.1x dan EAP (Extensible Authentication Protocol). Secara bersamaan, implementasi tersebut akan menyediakan kerangka kerja yang kokoh pada proses otentifikasi pengguna. Kerangka-kerja tersebut akan melakukan utilisasi sebuah server otentifikasi terpusat, seperti RADIUS, untuk melakukan otentifikasi pengguna sebelum bergabung ke jaringan wireless. Juga diberlakukan mutual authentification, sehingga pengguna jaringan wireless tidak secara sengaja bergabung ke jaringan lain yang mungkin akan mencuri identitas jaringannya.

  Mekanisme enkripsi AES (Advanced Encryption Standard) tampaknya akan diadopsi WPA dengan mekanisme otentifikasi pengguna. Namun, AES sepertinya belum perlu karena TKIP diprediksikan mampu menyediakan sebuah kerangka enkripsi yang sangat tangguh walaupun belum diketahui untuk berapa lama ketangguhannya dapat bertahan.

  Bagi para pengguna teknologi wireless, pertanyaannya bukanlah dititikberatkan pada pemahaman bahwaWPAadalah lebih baik dari WEP, namun lebih kepada improvisasi tepat guna yang mampu menyelesaikan masalah keamanan wireless saat ini. Di kemudian hari, kita akan beranggapan pengguna adalah raja. Apa yang dibutuhkan para pengguna teknologi wireless adalah kemudahan menggunakan teknologi itu. Untuk dapat menggunakan "kelebihan" yang dimiliki WPA, pengguna harus memiliki hardware dan software yang kompatibel dengan standar tersebut. Dari sisi hardware, hal tersebut berarti wireless access points dan wireless NIC (Network Interface Card) yang digunakan harus mengenali standar WPA. Sayang, sebagian produsen hardware tidak akan mendukung WPA melalui firmware upgrade, sehingga pengguna seperti dipaksa membeli wireless hardware baru untuk menggunakan WPA.

  Dari sisi software, belum ada sistem operasi Windows yang mendukung WPA secara default. Komputer yang menggunakan system operasi Windows dengan hardware kompatibel dengan standar WPA dapat mengimplementasikannya setelah menginstal WPA client. WPA client baru dapat bekerja pada sistem operasi Windows Server 2003 dan Windows XP. Bagi para pengguna sistem operasi lainnya belum ditemukan informasi mengenai kemungkinan mengimplementasikan WPA.
  Melakukan migrasi hardware dan implementasi WPA dapat dibayangkan sebagai sebuah pekerjaan yang sangat besar. Untungnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus dilakukan pada saat yang bersamaan. Wireless Access Points dapat mendukung WPA dan WEP secara bersamaan. Hal ini memungkinkan migrasi perlahan ke implementasi WPA. 

  Pada jaringan wireless yang membutuhkan tingkat sekuriti tingkat tinggi, variasi sistem tambahan proprietari dibuat untuk menjadi standar transmisi WiFi. Pada perkembangannya, beberapa produsen WiFi telah mengembangkan teknologi enkripsi untuk mengakomodasi kebutuhan pengamanan jaringan wireless.

4. MAC Filtering

Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.

5. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi. Berikut cara kerja captive portal :
* user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP). 
* block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
* redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
* setelah user melakukan registrasi atau login, izinkan akses ke jaringan (internet).
  Beberapa hal yang perlu diperhatikan, bahwa captive portal hanya melakukan tracking koneksi client berdasarkan IP dan MAC address setelah melakukan otentikasi. Hal ini membuat captive portal masih dimungkinkan digunakan tanpa otentikasi karena IP dan MAC adress dapat dispoofing. Serangan dengan melakukan spoofing IP dan MAC. Spoofing MAC adress seperti yang sudah dijelaskan pada bagian 4 diatas. Sedang untuk spoofing IP, diperlukan usaha yang lebih yakni dengan memanfaatkan ARP cache poisoning, kita dapat melakukan redirect trafik dari client yang sudah terhubung sebelumnya. Serangan lain yang cukup mudah dilakukan adalah menggunakan Rogue AP, yaitu mensetup Access Point (biasanya menggunakan HostAP) yang menggunakan komponen informasi yang sama seperti AP target seperti SSID, BSSID hingga kanal frekuensi yang digunakan. Sehingga ketika ada client yang akan terhubung ke AP buatan kita, dapat kita membelokkan trafik ke AP sebenarnya. Tidak jarang captive portal yang dibangun pada suatu hotspot memiliki kelemahan pada konfigurasi atau design jaringannya. Misalnya, otentikasi masih menggunakan plain text (http), managemen jaringan dapat diakses melalui wireless (berada pada satu network), dan masih banyak lagi. Kelemahan lain dari captive portal adalah bahwa komunikasi data atau trafik ketika sudah melakukan otentikasi (terhubung jaringan) akan dikirimkan masih belum terenkripsi, sehingga dengan mudah dapat disadap oleh para hacker. Untuk itu perlu berhati-hati melakukan koneksi pada jaringan hotspot, agar mengusahakan menggunakan komunikasi protokol yang aman seperti https,pop3s, ssh, imaps dst.

24 April 2009

Antara Blog, Facebook dan Ubuntu

Sudah hampir 2 bulan ini saya tidak menulis. Serasa ada sesuatu yang hilang, ada hasrat yang tidak tersalurkan. Hasrat menulis amatiranku. hehehe. Ok sekarang lagi santai di Warnet Raja yang full Linux di Kandangan.

Sebagian blogfriend bertanya-tanya kemana gerangan. Jawabannya adalah aku tersesat diantara blog, facebook dan Ubuntu. Ngeblog merupakan hobi pertama saya di internet. Menulis dan menulis. Tapi menulis di blog saya rasa nggak bisa sembarangan dan mesti dikonsep dan dipikirkan dengan matang materinya. Yah, katakanlah agak lebih serius dibanding menulis di facebook.

Jujur, saat ini saya lebih rajing update status di facebook ketimbang menulis di blog. Kelebihan facebook ada dua (menurut saya).Pertama tulisannya nggak perlu berat dan serius, cukup satu dua kalimat yang mewartakan kegiatan saat itu. Kedua, facebook dapat menampilkan tulisan terbaru teman-teman yang terhubung dalam satu halaman. Jadi kita nggak perlu menjelajah kemana-mana seperti blogwalking.

Selain itu berbagai kesibukan yang sangat menyita waktu. Tapi untuk alasan ini kurang bisa dipertanggungjawabkan. Sibuk bukan alasan untuk tidak menulis di blog. Buktinya Pak EWA, yang kesibukannya fullday dengan beribu-ribu aktifitasnya masih sempat-sempatnya menulis. Salut untuk Pak EWA.

Selain facebook, ada lagi aktivitas yang sangat saya gemari, yakni mengoprek Linux. Distro Linux yang saat ini sedang saya pelajari adalah Ubuntu. Operating System yang free dan terbuka ini membuat saya bisa belajar lebih banyak tentang sistem operasi dan jaringan. Berbagi varian ubuntu telah saya jajal, mulai dari Ubuntu Desktop, Ubuntu Muslim Edition (ME), Edubuntu, Kubuntu, Linux Mint. Sungguh menarik bisa menginstall sistem operasi yang free dan bisa dikostumis sesuai selera dan kebutuhan.

Hebatnya lagi, kita bisa mengkompile kernel Linux sendiri agar sesuai dengan kebutuhan dan hardware yang kita miliki. Fantastis, semua itu gratis, dan hebaatnya lagi CD installer saya request dari markas Ubuntu di luar negeri, eehh ternyata dikirimkan gratis sampai dirumah saya.

Saat ini lagi gandrung dengan Ubuntu Server 8.10. Walaupun tampilannya berbasis teks bukannya GUI, tapi software yang terkandung didalamnya benar-benar komplit, tahan banting dan dapat memenuhi kebutuhan server disekolah, warnet atau lembaga pemerintahan.

Saya sedang belajar menginstall gateway di Ubuntu agar bisa mensharing satu koneksi Speedy di sekolah kami untuk dikoneksikan ke puluhan komputer di lam. Selain itu file server, printer sharing, DNS, database server, web server, mail server, proxy server telah sukses saya jalankan di server. wuihh serasa memakai server branded yang harganya puluhan juta.

Kedepannya, saya bercita-cita meracik ubuntu server untuk warnet. Inginya sih, memfungsikan Ubuntu server sebagai router, bandwith shaper, billing dan load balancer. Router untuk membagi koneksi, bandwidth shaper untuk membatasi koneksi perclient, billing untuk sistem keuangannya dan load balancing untuk menggabungkan 2 atau lebih koneksi Speedy dalam satu warnet.

Sudahkan anda memakai Linux?

22 Maret 2009

Proyek Distro Linux untuk Sekolah

Teringat tantangan dari Bernaridho I Hutabarat dalam debat tentang free software dan open source F/OSS. Intinya Bernaridho merasa heran dari sisi bisnis kenapa orang mau bekerja membuat program dan sebagainya kemudian digratiskan. Membuat software kemudian dibuka rahasia kodenya kepada umum.

Jawabannya hanya satu: "di dunia ini masih banyak orang yang memiliki hati dan semangat untuk berbagi pengetahuan selain demi urusan duit dan materi". Apa salahnya kalau ada programmer yang menyisihkan sebagian waktunya untuk membuat software free atau open source. Apa salahnya kalau ilmu pengetahuan tentang program tersebut dibuka, disebarluaskan agar orang lain dipenjuru dunia bisa belajar dan mencoba memperbaikinya. Tentu dari segi bisnis hal itu dianggap "gila' karena profitnya nggak jelas. Tapi kita harus sadar bahwa hidup ini tidak melulu demi uang. Jika kita bisa berbuat baik dan berjasa pada orang banyak tentu ada kebahagiaan tersendiri. Nah, silakan tanya pada para "bussiness inteligent expert" berapa harga yang harus dibayar untuk sebuah kebahagiaan. Unlimited.

Gbr: Logo Palinukan (Komunitas Pengguna Linux Barabai)

Untuk ikut memberikan kontribusi pada dunia F/OSS, maka saya berniat membuat sebuah project, yakni membuat distro Linux khusus untuk sekolah. Tentunya saya pertama mengajak kawan-kawan saya di Komunitas Pengguna Linux Barabai (Palinukan - www.barabailinux.co.cc) sebagai anggota. Selain itu lewat tulisan ini saya mengharapkan saran, urun rembug, dan partisipasi pembaca sekalian pada project ini. Baik berupa saran ataupun ikut menjadi personil bahkan donasi akan kami terima dengan penuh terima kasih.

Keterangan Project:
Project : Membuat Distro Khusus Pendidikan.
Nama Distro : ***mohon saran pembaca*****
Distro utama/asal : Ubuntu
Tujuan : Membuat distro berbasiskan Ubuntu yang khusus dipaketkan bagi kepentingan sekolah di Indonesia.

Paket software dan dokumen yang rencananya akan dimasukkan
:
- Software penyusun jadwal pelajaran
- Administrasi Nilai
- Dokumen KTSP
- Dokumen kurikulum terbaru seperti SK, KD, Indikator semua mata pelajaran SD/SMP dan SMA.
- Dokumen media pembelajaran interaktif
- e-Learning
***silakan saran dari pembaca*****

Personel yang dibutuhkan:
1. Koordinator :
2. Desaign Grafis:
3. Programmer (gambas / Lazarus / python)
4. Writer Data Dokumen KTSP, Kurikulum dsb dalam format Open Office
5. Pe-remastering
6. Tester
(mohon bagi yang berminat ikut serta memberi komen dalam tulisan ini)
***Silakan kalau ada saran lain dari pembaca******

Sumber Dana: Sementara ini kami belum punya dana (kecuali ada yang mau donasi) jadi untuk personil bekerja atas dasar sukarela.