16 Agustus 2011

Biar Tua Tapi Bandel

Seiring bertambahnya jumlah anggota keluarga, maka keperluan sarana transportasi roda 4 makin mendesak. Sewaktu anak tertua saya masih kecil, maka kemana-mana kami bisa naik sepeda motor berempat. Icha duduk di depan, dan Aulia kecil digendong sama maminya. Huft, ditambah membawa tas berisi baju dan lain-lain, jadilah ritual naik motor mirip orang mudik.

Minimal sekali sebulan saya pulang pergi Kandangan-Pantai Hambawang. Kedua orang tua masih hidup dan tinggal berdua dirumah karena semua anak-anak beliau sudah berkeluarga atau bekerja di tempat lain. Kak Mila di Balikpapan, Dik Batul di Batukajang bersama Dik Nurul dan Dik Rullah. Kalau bukan kami yang paling dekat ini menjenguk, siapa lagi?

Setelah Icha bertambah besar, duduk didepan saya naik motor tidak mungkin karena tinggi badannya sudah menghalangi pandangan. Terpaksa hanya satu anak saja yang dibawa. Bergantian, kadang si kecil Aulia atau Icha.

Oleh karena itu terpikir membeli mobil walaupun second. Alhamdulillah dapat job membuat website Pemkab HSS dan nominalnya cukup untuk membeli mobil second. Kebetulan juga ada teman yang mengatakan mobil saudaranya mau dijual. Mobil Kijang Super keluaran tahun 1991. Besoknya survey dulu dech.

Gambar 1. Kijang Super yang diburu masih dirumah empunya

Ketemu juga barangnya. Di kediaman Haji Iwi, Pensiunan pegawai Diknas kab HSS, saudaranya Pak Acun (Kepsek SMP Loksado). Setelah di cek ternyata mesin masih OK punya. Body masih kencang. Dengan mesin 1.400 cc maka bensin lumayan irit. Sayang AC dan tape nggak berfungsi dan ban belakang sudah mulai gundul. Tapi akhirnya jadi juga tu mobil saya beli.

Gambar 2. Nampang bareng si "Kijang"

Alhamdulillah, sekarang memiliki sarana transportasi sendiri. Biarpun mobil second tapi sudah hampir sebulan ini saya pakai tak ada masalah. Kalau distarter pagi selalu hidup. Sudah lebih 1000an Km ditempuh, paling jauh Kandangan-Banjarbaru.