24 April 2009

Antara Blog, Facebook dan Ubuntu

Sudah hampir 2 bulan ini saya tidak menulis. Serasa ada sesuatu yang hilang, ada hasrat yang tidak tersalurkan. Hasrat menulis amatiranku. hehehe. Ok sekarang lagi santai di Warnet Raja yang full Linux di Kandangan.

Sebagian blogfriend bertanya-tanya kemana gerangan. Jawabannya adalah aku tersesat diantara blog, facebook dan Ubuntu. Ngeblog merupakan hobi pertama saya di internet. Menulis dan menulis. Tapi menulis di blog saya rasa nggak bisa sembarangan dan mesti dikonsep dan dipikirkan dengan matang materinya. Yah, katakanlah agak lebih serius dibanding menulis di facebook.

Jujur, saat ini saya lebih rajing update status di facebook ketimbang menulis di blog. Kelebihan facebook ada dua (menurut saya).Pertama tulisannya nggak perlu berat dan serius, cukup satu dua kalimat yang mewartakan kegiatan saat itu. Kedua, facebook dapat menampilkan tulisan terbaru teman-teman yang terhubung dalam satu halaman. Jadi kita nggak perlu menjelajah kemana-mana seperti blogwalking.

Selain itu berbagai kesibukan yang sangat menyita waktu. Tapi untuk alasan ini kurang bisa dipertanggungjawabkan. Sibuk bukan alasan untuk tidak menulis di blog. Buktinya Pak EWA, yang kesibukannya fullday dengan beribu-ribu aktifitasnya masih sempat-sempatnya menulis. Salut untuk Pak EWA.

Selain facebook, ada lagi aktivitas yang sangat saya gemari, yakni mengoprek Linux. Distro Linux yang saat ini sedang saya pelajari adalah Ubuntu. Operating System yang free dan terbuka ini membuat saya bisa belajar lebih banyak tentang sistem operasi dan jaringan. Berbagi varian ubuntu telah saya jajal, mulai dari Ubuntu Desktop, Ubuntu Muslim Edition (ME), Edubuntu, Kubuntu, Linux Mint. Sungguh menarik bisa menginstall sistem operasi yang free dan bisa dikostumis sesuai selera dan kebutuhan.

Hebatnya lagi, kita bisa mengkompile kernel Linux sendiri agar sesuai dengan kebutuhan dan hardware yang kita miliki. Fantastis, semua itu gratis, dan hebaatnya lagi CD installer saya request dari markas Ubuntu di luar negeri, eehh ternyata dikirimkan gratis sampai dirumah saya.

Saat ini lagi gandrung dengan Ubuntu Server 8.10. Walaupun tampilannya berbasis teks bukannya GUI, tapi software yang terkandung didalamnya benar-benar komplit, tahan banting dan dapat memenuhi kebutuhan server disekolah, warnet atau lembaga pemerintahan.

Saya sedang belajar menginstall gateway di Ubuntu agar bisa mensharing satu koneksi Speedy di sekolah kami untuk dikoneksikan ke puluhan komputer di lam. Selain itu file server, printer sharing, DNS, database server, web server, mail server, proxy server telah sukses saya jalankan di server. wuihh serasa memakai server branded yang harganya puluhan juta.

Kedepannya, saya bercita-cita meracik ubuntu server untuk warnet. Inginya sih, memfungsikan Ubuntu server sebagai router, bandwith shaper, billing dan load balancer. Router untuk membagi koneksi, bandwidth shaper untuk membatasi koneksi perclient, billing untuk sistem keuangannya dan load balancing untuk menggabungkan 2 atau lebih koneksi Speedy dalam satu warnet.

Sudahkan anda memakai Linux?