31 Agustus 2008

Prediksi Awal Ramadhan

A. KEADAAN BULAN (Hilal)

Visibilitas (kenampakan) Hilal pada hari terjadinya Ijtimak selepas matahari terbenam di seluruh dunia khususnya kawasan Indonesia ditunjukkan pada gambar peta di bawah. Peta visibilitas mengacu pada Kriteria Odeh yang mengadopsi Limit Danjon sebesar 7° yaitu jarak minimal elongasi Bulan dan Matahari agar hilal dapat diamati baik menggunakan alat optik maupun mata telanjang. Kriteria tersebut dikemas dalam sebuah software Accurate Times yang menjadi acuan pembuatan peta visibilitas ini.

Artinya:

  1. Sangat tidak mungkin daerah yang berada di bawah arsiran MERAH dapat menyaksikan hilal, sebab pada saat itu bulan terbenam lebih dulu sebelum matahari terbenam atau ijtimak lokal (topocentric conjunction) terjadi setelah matahari terbenam.

  2. Daerah yang berada pada area BIRU TUA (tak berarsiran) juga tidak memiliki peluang menyaksikan hilal walaupun menggunakan peralatan optik (binokuler/teropong) sekalipun, sebab kedudukan hilal masih sangat rendah ( <6°>

  3. Hilal baru mungkin dapat teramati menggunakan peralatan optik pada area di bawah arsiran BIRU MUDA. Pada area ini pun masih sangat sulit karena dibutuhkan kondisi langit yang sangat cerah terutama di langit Barat.

  4. Wilayah yang berada dalam arsiran UNGU hanya dapat menyaksikan hilal menggunakan peralatan optik sedangkan untuk melihat langsung dengan mata diperlukan kondisi cuaca yang sangat cerah dan ketelitian pengamatan.

  5. Hilal dengan mudah dapat disaksikan pada area di bawah arsiran HIJAU baik menggunakan mata langsung maupun terlebih menggunakan peralatan optik dengan syarat kondisi udara dan cuaca cukup baik.

  6. Peta ini dibuat dan hanya berlaku untuk daerah 60° Lintang Utara sampai 60°Lintang Selatan.


B.KETINGGIAN BULAN (Hilal) di BANJARMASIN

Ketinggian hilal dilihat di Banjarmasin saat matahari terbenam 31/8/2008

Untuk melihat ketinggian hilal di kota-kota lainnya klik di sini.


C. PERKIRAAN AWAL RAMADHAN 1429 MENURUT BERBAGAI KRITERIA

1. Menurut Kriteria Rukyat Hilal ( Limit Danjon )

Andre Danjon, seorang astronom Perancis pada 1930-an menyimpulkan bahwa Hilal tidak akan dapat diamati jika jarak minimum elongasi Bulan dan Matahari kurang dari 7°. Melihat lokasi Indonesia menurut peta visibilitas di atas, jika Limit Danjon diberlakukan maka seluruh wilayah Indonesia berpeluang tipis dan sangat sulit bahkan tidak mungkin dapat melihat hilal pada hari pertama terjadinya Ijtimak (31/8) setelah matahari terbenam. Dengan demikian awal bulan seharusnya jatuh pada:

Selasa, 2 September 2008

Namun demikian, sudah dapat diprediksi bahwa "AKAN ADA KLAIM LAPORAN RUKYAT" dari suatu tempat. Dan sesuai tradisi Sidang Itsbat maka klaim ini akan diterima karena hilal diangap pada posisi "imanurrukyat" (>2°). Pada akhirnya Pemerintah akan mengumumkan awal Ramadhan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai kalangan NU dan yang menganut asas rukyatul hilal.


2. Menurut Kriteria Imkanur Rukyat

Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyah yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada Kalender Islam negara-negara tersebut yang menyatakan :

Hilal dianggap terlihat dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:

(1)· Ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang dari 2° dan
(2). Jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3°. Atau
(3)· Ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang dari 8 jam selepas ijtimak berlaku.

Menurut Peta Ketinggian Hilal di atas pada hari pertama ijtimak/konjungsi ketiga syarat tersebut terpenuhi. Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai oleh pemerintah, cq Departemen Agama RI.


3. Menurut Kriteria Wujudul Hilal

Kriteria Wujudul Hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah menyatakan bahwa : "Jika setelah terjadi ijtimak, bulan terbenam setelah terbenamnya matahari maka malam itu ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah tanpa melihat berapapun sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam. Berdasarkan posisi hilal saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia maka syarat wujudul hilal sudah terpenuhi di seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Kriteria ini dipakai oleh kalangan Muhammadiyah.


4. Menurut Kriteria Kalender Hijriyah Global

Universal Hejri Calendar (UHC) merupakan Kalender Hijriyah Global usulan dari Komite Mawaqit dari Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkan hasil Konferensi Ke-2 Atronomi Islam di Amman Jordania pada tahun 2001. Kalender universal ini membagi wilayah dunia menjadi 2 region sehingga sering disebut Bizonal Hejri Calendar. Zona Timur meliputi 180° BT ~ 20° BB sedangkan Zona Barat meliputi 20° BB ~ Benua Amerika. Adapun kriteria yang digunakan tetap mengacu pada visibilitas hilal (Limit Danjon).

Baik zona Timur maupun Barat sama-sama berpeluang untuk berhasil rukyat pada hari pertama terjadinya Ijtimak walau harus menggunakan peralatan optik. Dengan demikian awal bulan di masing-masing zona akan jatuh pada :

Zona Timur :
Senin, 1 September 2008

Zona Barat :
Senin, 1 September 2008

5. Menurut Kriteria Saudi

Kurangnya pemahaman terhadap perkembangan dan modernisasi ilmu falak yang dimiliki oleh para perukyat sering menyebabkan terjadinya kesalahan identifikasi terhadap obyek yang disebut "hilal" baik berupa kasus "SALAH YANG DILIHAT" maupun "BOHONG YANG DILIHAT". Klaim terhadap kenampakan hilal oleh seeorang atau kelompok perukyat pada saat hilal masih berada di bawah "limit visibilitas" atau bahkan saat hilal sudah di bawah ufuk sering terjadi. Sudah bukan berita baru lagi bahwa Saudi kerap kali melakukan istbat terhadap laporan rukyat yang "kontroversi" karena kasus tersebut.

Kalender resmi Saudi yang dinamakan "Ummul Qura" yang telah berkali-kali mengganti kriterianya hanya diperuntukkan sebagai kalender untuk kepentingan non ibadah. Sementara untuk keperluan ibadah Saudi tetap menggunakan rukyat hilal bil fi'li dan bil syar'i sebagai dasar penetapannya. Sayangnya, penetapan ini sering hanya berdasarkan pada laporan rukyat dari seseorang saksi tanpa terlebih dahulu melakukan klarifikasi dan konfirmasi terhadap kebenaran laporan tersebut apalagi melakukan uji kompetensi terhadap saksi. Perhitungan astronomis (hisab) yang telah terbukti akurasinya tidak dimanfaatkan sebagai kontrol terhadap kebenaran laporan saksi. Apakah ini akan berlangsung selamanya?

Kalender Ummul Qura' :

Kalender ini digunakan Saudi bagi kepentingan publik non ibadah. Kriteria yang digunakan adalah "Telah terjadi ijtimak dan bulan terbenam setelah matahari terbenam di Makkah" maka sore itu dinyatakan sebagai awal bulan baru.

Pada hari pertama ijtimak/konjungsi di Saudi (30/8) kondisinya belum memenuhi syarat.

Dengan demikian istikmal dan awal bulan akan jatuh pada :
Senin, 1 September 2008

Kriteria Rukyatul Hilal Saudi :

Rukyatul hilal digunakan Saudi khusus untuk penentuan bulan awal Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah. Kaidahnya sederhana "Jika ada laporan rukyat dari seorang atau lebih pengamat/saksi yang dianggap jujur dan bersedia disumpah maka sudah cukup sebagai dasar untuk menentukan awal bulan tanpa perlu perlu dilakukan uji sains terhadap kebenaran laporan tersebut".

Menurut Danjon, ada peluang rukyat di Saudi pada hari kedua ijtimak (31/6). Dengan demikian awal bulan akan jatuh pada :

Senin, 1 September 2008

Namun demikian pada 31/8 ketinggian hilal sangat ekstrim yaitu hanya 3,9° sehingga peluang rukyat di Saudi adalah sangat kecil atau bahkan tidak mungkin. Mengacu kepada kriteria rukyatul hilal (actual sighting) maka awal bulan seharusnya jatuh pada :

Selasa, 2 September 2008


D. KESIMPULAN

Berdasarkan perkiraan hasil hisab memakai alat teknologi di atas, kemungkinan awal Ramadhan akan sama antara penganut metode rukyah dan metode hisab. Mudah-mudahan tahun ini semua ummat Islam di Indonesia memiliki kesatuan dalam hal awal Ramadhan dan Idul Fitri.

Sumber: www.rukyatulhilal.org

Langganan Petir?


Hari Sabtu tanggal 20 Agustus 2008, tiba-tiba jaringan internet kami putus. Sinyal radio hilang dan server tidak bisa diakses. Hal ini terjadi sekitar pukul 8 pagi saat cuaca buruk, yakni hujan yang disertai petir.

Setelan di cek di lokasi, ternyata radio AP hangus disambar petir. Lalu di cek lagi ke server ternyata LAN Card yang konek ke AP juga kena petir. Untunglah server tidak ikut kena. Tapi setelah di cek lebih dalam lagi...Woo..woo..modem kami juga kena beserta LAN Card yang ke modem. Waduh..jadi berabe nih soalnya setting modem harus menghubungi NOC di Jakarta. Untung dish VSAT nggak kena.

Kenapa bisa disambar petir ya? Apa nggak pakai penangkal petir. Sebenarnya kami udah berupaya maksimal dengan memakai penangkal petir dan grounding yang baik. Tapi rupanya petir yang sampai disekitar tower sangat besar kilatnya. Buktinya pemancar Radio Gema Amandit FK Kandangan yang nota bene lebih tinggi dengan anti petir yang baik juga kena. Demikian pula beberapa digital parabola dan telepon disekitar lokasi tower juga banyak yang mati kena petir.

Hal ini sebenarnya udah diprediksi. Lho, gimana? Maksudnya tahun kemarin kan udah sekali kejadian radio AP kena petir. Jadi menurut "kepercayaan" bahwa petir itu akan menyambar di tempat yang sama di kemudian hari. Ya..ternyata benar. Jadi langganan dech, petirnya.

19 Agustus 2008

Bisnis Menjanjikan di Internet

Saya yakin anda telah memiliki pekerjaan tetap. Tapi penghasilan anda tidak mencukupi kebutuhan anda. Oleh karena itu anda perlu pekerjaan sampingan yang menjanjikan. Selain itu, pekerjaan sampingan anda harus dapat dilakukan di luar jam kerja anda sehari-hari. Kalau tidak anda akan dimarahi atasan karena melalaikan tugas.

Artinya pekerjaan sampingan anda hanya memerlukan sedikit waktu dan menghasilkan uang banyak. Tentunya anda berharap pekerjaan itu juga memerlukan modal awal yang sedikit. Melihat syarat dan hasil yang diharapkan ini tentu banyak orang berkomentar TIDAK MUNGKIN ADA PEKERJAAN SEPERTI ITU!.

Tapi sebenarnya pekerjaan itu ADA. Jangan hanya berpikir sempit tapi lihatlah dunia yang luas ini dan kemajuannya. Terutama kemajuan teknologi informasi dengan revolusi internetnya yang telah menjadi komunitas global dengan anggota jutaan bahkan milyaran orang yang terhubung dan online 24 jam sehari. Kenapa anda tidak berpikir bahwa ini adalah ceruk pasar yang besar dan menggiurkan.

Tapi jika anda ingin menghasilkan uang diinternet, tentu saja harus ada produk yang dijual. Produk itu harus dicari dan diperlukan oleh komunitas pengguna internet. Selain itu anda harus memiliki toko online untuk berjualan yakni memiliki website.

Bagi anda yang ingin mencoba bisnis di internet tapi belum memiliki produk untuk dijual dan belum memiliki website, maka anda pertama-tama harus mengunjungi formulabisnis.com . Di situs menarik ini anda akan mendapatkan informasi dan bimbingan bagaimana menghasilkan uang jutaan rupiah perbulan tanpa harus bekerja keras. Kenapa anda ragu menentukan masa depan anda dari sekarang. Mulailah dengan mencari informasi di  formulabisnis.com.

18 Agustus 2008

Dosen IAIN Kecelakaan di Sei Raya


Hari Senin tanggal 18 Agustus 2008 sekitar pukul 10.30 WITA terjadi kecelakaan sepeda motor di muka rumahku. Tepatnya di km 5,5 Sungai Raya Utara di depan SDN Sungai Raya Tengah. Sepeda motor Honda Supra X 125 berwarna merah akan mendahului sepeda motor Ninja berwarna hijau. Pada saat mendahului tersebut sepeda motor honda tertabrak sepeda motor Ninja. Sayang saya tidak melihat secara langsung tabrakan tersebut sehingga tidak sempat mencatan nomor plat kedua sepeda motor tadi.

Korban pengendara motor honda luka parah di kepala yang terus mengeluarkan darah di telinga. Saya dan dibantu beberapa penduduk mengangkat korban ke halaman rumah. Dari HP yang ada di tubuh korban, saya coba hubungi pihak keluarganya.

Ternyata korban seorang Dosen IAIN Antasari Banjarmasin yang bernama Muhammad Rizali. Saya bersama seorang anggota Polsek Sungai Raya membawa korban ke RSUD Hassan Basry Kandangan dimana pihak keluarga sudah menunggu di sana.

Sampai pukul 11.00 WITA keadaan korban masih kritis. Telinga kanan mengeluarkan darah dan terdapat beberapa luka di kepala bagian kanan. Mudahan beliau diberikan keselamatan, kesehatan dan kesabaran menghadapi cobaan ini. Amin.

17 Agustus 2008

Memprakirakan Cuaca Lihat Awan

Pergi mengajar ke Bajayau memakan waktu 1,5 jam naik sepeda motor. Perjalanan naik motor akan terganggu jika hari hujan dan kita kurang persiapan. Misalnya kalau bawa laptop harus dibungkus plastik. Jas hujan di bawa. Kalau perlu pakai sepatu bot karena ada bagian jalan yang berlumpur.

Kalau tinggal di Banjarmasin, mudah saja memperkirakan hujan atau tidaknya bisa melihat perkiraan cuaca di koran atau TV atau di situs www.bmg.go.id. Tapi kalau di kota kabupaten atau daerah lainnya tidak tertera dalam prakiraan cuaca tersebut.

Saya menggunakan trik lain untuk memprakirakan cuaca. Caranya dengan melihat keadaan awan di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya yang ada di atas kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tapi melihat awannya dimana?

Melihat keadaan dan pergerakan awan bisa klik di http://weather.is.kochi-u.ac.jp/SE/00Latest.jpg. Biasanya sering terjadi hujan bila ada awan tebal di atas HSS. Misalnya bulan Juni dan Juli 2008 walaupun musim kemarau ternyata sering hujan. Hal ini akibat adanya pusaran badai di laut Jepang dan dekat Filiphina. Tapi sekarang pusaran badai tersebut sudah hilang.

16 Agustus 2008

Kondisi Jalan Ke Daha Barat


Daha Barat adalah sebuah kecamatan termuda di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Daha Barat terletak di daerah rawa yang berbatasan dengan kabupaten Tapin di selatan, Paminggir dan Danau Panggang di HSU. Sebuah sungai besar yakni sungai Nagara (Daha) membelah Daha Barat dari kota Nagara (Daha Selatan) melewati Tapin, Barito Kuala, hingga sampai ke Banjarmasin. Camat Daha Barat yang pertama adalah Bapak Nordiansyah, M.Si yang ditugaskan oleh Bapak Bupati HSS, M. Sapi'i untuk membangun daerah terpencil ini.

Kecamatan Daha Barat terdiri dari 7 buah desa, yakni Siang Gantung, Baru, Tanjung Selor, Badaun, Bajayau, Bajayau Tengah, Bajayau Lama. Ketujuh desa ini terletak di tepian sungai Nagara sehingga sarana transportasi menuju dunia luar biasanya lewat sungai.

Bertepatan dengan pembentukan kecamatan Daha Barat pada tanggal 3 Desember 2007 bertepatan dengan HUT kabupaten HSS telah diresmikan jalan darat dari yang membuka isolasi Daha Barat. Jalan Darat ini berstatus sebagai jalan kabupaten yang membentang dari Bajayau Lama, Bajayau Tengah, Bajayau, Badaun hingga ke kota Nagara. 

Jalan ini dibuat dari urukan tanah rawa yang dikeruk dan selanjutnya dilapisi dengan batu. Proses pengerasan ini selesai pada awal 2008 dan sekarang sudah bisa digunakan. Sebagian sisi kiri dan kanan jalan ini disiring dengan kayu galam. Hal ini untuk mencegah pengikisan akibat air rawa. Di sisi jalan ini terdapat sebuah sungai kecil yang biasa dilalui perahu kecil untuk menuju Nagara sebagai jalan pintas. Kalau dari Daha Barat ke Nagara lewat sungai Nagara perlu waktu 1,5 jam maka lewat sungai kecil ini cuma perlu waktu 45 menit.

Di jalan ini banyak terdapat jembatan. Hal ini karena banyaknya terusan atau sungai kecil dari desa-desa di pinggiran sungai untuk menuju daerah rawa guna mencari ikan dan bercocok tanam. Jembatan ini harus tinggi karena akan dilalui perahu di bawahnya. Hal ini cukup menyulitkan pengguna jalan terutama sepeda motor.

Saat ini kondisi jalan kabupaten ini cukup memprihatinkan. Keadaanya mirip jalan setapak. Kiri kanan jalan ditumbuhi semak dan perdu. Terkadang semak itu setinggi orang dewasa. Pengendara motor yang berpapasan akan kesulitan karena yang bisa dilalui cuma satu jalur setapak. Demikian pula kondisi jalan sebagian batunya sudah hilang sehingga kalau hari hujan penuh lumpur. Akibat jalan yang masih berbatu dan tidak rata serta banyak jembatan ini maka kalau naik sepeda motor maka badan akan cepat lelah dan merasa sakit.

Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya perbaikan, pengerasan, pembersihan dan kalau perlu pengaspalan jalan ini. Tentunya semua ini harus menjadi perhatian Pemda HSS kalau memang ingin memajukan daerah terpencil seperti Daha Barat.

15 Agustus 2008

Gaji Guru 2009 Bakal Naik

Masih ingat lagu Iwan Fals tentang sosok guru, Oemar Bakrie yang digambarkan naik sepada kumbang, membawa tas hitam dari kulit buaya. Sosok sang pendidik ini digambarkan hidup sederhana karena gaji yang pas-pasan. (Pas diterima, pas langsung habis bayar cicilan utang).

Tapi kemarin ada kabar gembira yang membawa harapan bagi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Ini. Dalam pidato kenegaraan penyampaian nota keuangan (RAPBN 2009) di DPR pagi ini, Bapak Presiden menyatakan bahwa: "Pendapatan guru golongan rendah dapat dinaikkan menjadi di atas Rp 2 juta".  Juga ada kenaikan dalam belanja pegawai yang bertujuan agar gaji pegawai negeri sipil naik.  Bila semula pendapatan golongan terendah PNS sebesar Rp 640 ribu per bulan, maka dalam RAPBN 2009 ditingkatkan menjadi Rp 1,7 juta setiap bulan.(Liputan6.com)

Kebijakan ini diambil untuk mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 13 Agustus dan sesuai amanat UUD 1945. Dua hari lalu MK mengabulkan gugatan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atas undang-undang APBN yang tidak memberi porsi 20 persen bagi pendidikan. SBY mengatakan ''Dalam RAPBN 2009, anggaran pendidikan Rp 210 triliun''.Total APBN sendiri ditetapkan Rp 1.203 triliun.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo mengaku siap mengalokasikan anggaran pendidikan yang luar biasa besar tersebut. Terutama, untuk peningkatan infrastruktur pendidikan, beasiswa, dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. ''Kita sudah siapkan. Dari awal kami siap dengan anggaran 20 persen,'' timpal Bambang.

Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Azis mengatakan, Menkeu telah menyampaikan tambahan anggaran pendidikan kepada Panitia Anggaran sekitar Rp 46 triliun. ''Dalam pembahasan awal belum 20 persen. Tambahan itu mestinya untuk menggenapkan,'' kata Harry kemarin (14/8).

Jadi sepertinya klop sudah. Presiden akan mengusulkan anggaran pendidikan 20% dari APBN, Menteri Pendidikan siap mengalokasikan anggaran yang sangat besar tersebut. (Anggaran Depkominfo "cuma" Rp 2 Triliunan atau 1/100 anggaran pendidikan). Panitia anggaran DPR juga telah memberikan dukungan. Jadi tinggal kita tunggu realisasi dilapangan saja. Semoga ini menjadi momentum percepatan kemajuan pendidikan Indonesia. Merdeka.

06 Agustus 2008

Mengkritisi KTSP

KTSP merupakan operasional pengembangan kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberi wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat peserta didik datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat social, salah satu perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam bidang social, ekonomi, maupun politik. Disisi lain sekolah juga harus meningkatkan efisiensi, partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab kepada masyarakat.

Dari karakteristik KTSP dapat diketahui antara lain : bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja. Proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan serta system penilaian.

Tujuan KTSP pada umumnya untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipasif dalam pengembangan kurikulum. Agar pengemangan dan penerapan KTSP mampu mendongkrak kualitas pendidikan, perlu didukung oleh pembelajaran mendasar dalam pengelolaan sekolah yang menyangkut aspek-aspek :

  1. Iklim pembelajaran yang kondusif,
  2. Otonomi sekolah dan satuan pendidikan,
  3. Kewajiban sekolah dan satuan pendidikan,
  4. Kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional,
  5. Revitalisasi partisipasi masyarakat dan orang tua,
  6. Menghidupkan serta meluruskan KKG dan MGMP,
  7. Kemandirian guru.

Penyusunan KTSP diserahkan kepada satuan pendidikan maka karena guru terlibat langsung dalam proses penyusunan maka guru yang akan melaksanakannya dalam proses pembelajaran dikelas sehingga memahami betul apa yang harus dalam pembelajaran sehubungan dengan kekuatan dan kelemahan dan peluang dan tantangan yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan didaerah masing-masing. Mereka pula yang akan melaksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang akan dilaksanakannya, sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru secara professional.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan kebaikan KTSP adalah guru bersikap mandiri dalam pembelajaran dan dapat leluasa memberi pelajaran kepada siswa tanpa harus selalu mengacu pada buku panduan yang diberikan dari pemerintah. Karena selain dari buku panduan guru dapat mengambil bahan materi pelajaran dari sumber lain yang dapat membatu peningkatan mutu siswa.

Selain itu seluruh komponen sekolah terutama guru yang terkait dapat mengetahui betul bagaimana cara menyampaikan materi agar dapat diserap oleh siswa karena guru yang menyusun kurikulum sendiri dengan adanya otonomi pada masing-masing sekolah. Dari sini akan menimbulkan persaingan antar sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka akan mendorong sekolah itu agar lebih maju.

Tetapi karena sistemnya otonomi maka hasil lulusan masing-masing daerah berbeda. Jika daerah pendidikan itu unggul dalam pendidikan maka hasilnya pun dianggap unggul dan sebaliknya jika daerah pendidikan itu kurang unggul maka lulusannya juga dianggap tidak begitu unggul maka disini dapat terjadi suatu gab dimana ada sekolah yang merasa diunggulkan dan tidak dianggap unggul, dan akan terjadi suatu pembedaan. Selain itu jika dilihat pada saat ujian missal saja Ujian Nasional dimana soal ujian dibuat oleh pusat maka apakah tiap sekolah dapat mengikuti standar soal yang ditentukan oleh pemerintah.

Disini dapat terjadi sekolah yang mempunyai potensi baik lah yang dapat unggul dalam menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh pusat, mengingat kemampuan setiap sekolah berbeda.KTSP di Indonesia belum berjalan sepenuhnya dilapangan masih banyak guru-guru yang belum dapat mandiri dalam pembelajaran. Terutama guru-guru yang kurang pengetahuan dalam teknologi ini dapat menghambat guru dalam memperoleh pembaharuan dalam pembelajaran.

Maka sebaiknya ada program khusus yang memberi pengetahuan kepada guru agar guru dapat mengikuti perkembangan teknologi, agar guru tidak tertinggal dalam berbagai informasi tentang pembaharuan dalam pendidikan.

04 Agustus 2008

Wakasek Kaya Raya?


Saya ada cerita seru nih tentang jabatan wakasek di sekolah saya. Tapi, sstttt jangan cerita kemana-mana ya. Nanti jadi berita dan bahan penyelidikan kejagung atau KPK. Soalnya kalau dilihat sekilas, dengan mengemban jabatan Wakasek di tempat kami, terlihat seperti kaya atau banyak duit.

Begini ceritanya. Sekolah kami mempunyai 2 buah kapal klotok sebagai saran transportasi siswa. Siswa naik klotok tersebut gratis. Solar sebagai bahan bakarnya dibelikan oleh Diknas Kabupaten. Tujuannya agar siswa di daerah terpencil merasa tertarik sekolah dan tidak memberatkan orang tua siswa.

Dalam sehari solar yang diperlukan oleh kedua buah klotok siswa itu sebanyak 11 liter. Sedangkan harga solar di Bajayau Rp 7 ribu perliter. Jadi sehari diperlukan biaya 11 x 7 = 77 ribu rupiah. Semua ini diharapkan dapat ditutupi oleh bantuan APBD HSS dan dana BOS. Memang semua ini sudah dianggarkan. Bantuan APBD HSS untuk BBM Klotok kami Rp 400 ribu perbuah. Jadi dengan adanya 2 buah klotok, dana yang diterima menjadi 800ribu perbulan.

Tentu saja dana APBD belum cukup. Hitung saja, sehari 77 ribu dikalikan 26 hari kerja hasilnya Rp. 2.002.000, perbulan biaya yang diperlukan untuk operasional klotok siswa SMPN 2 Daha Selatan. Jadi kalau mengandalkan dana APBD kabupaten HSS yang cuma Rp 800 ribu berarti kami kekurangan dana solar Rp 1.202.000,- perbulan. Semua dana ini harus ada tiap hari karena bila tidak ada dana tidak ada solar. Bila tidak ada solar klotok tidak jalan. Bila klotok tidak jalan maka siswa yang tidak hadir hampir semuanya. Bayangkan satu kelas siswa tidak hadir gara-gara klotok tidak bisa jalan kehabisan BBM.

Untunglah ada dana BOS. Dalam RAB sekolah kami anggarkan bantuan transportasi siswa sebesar Rp 1.202.000 perbulan. Jadi DI ATAS KERTAS DANA BBM KLOTOK SISWA KAMI MENCUKUPI.

Tapi, untung tak dapat diraih. Malang tak dapat ditolak. Dana BBM APBD baru bisa dicairkan setelah beberapa bulan. Tahun 2007 kemarin, dana BBM klotok siswa kami baru cair di bulan Desember. Jadi bayangkan, kami pontang-panting mencari dana talangan untuk membiayai klotok siswa selama 11 bulan. Tahun ini sudah agak lumayan. Cair 3 bulan di bulan keempat. Jadi bisa dikatakan kami harus mencari dana talangan.

Pencairan dana BOS juga selalu terlambat. Semester pertama biasanya cair di bulan Juni atau Juli. Sedangkan di semester kedua cairnya bulan November atau Desember.

Oleh karena itu walaupun dihitung di atas kertas mencukupi, tapi dananya belum cair. Sedangkan kebutuhan riil dilapangan harus selalu ada. Contohnya di bulan Juli ini, Dana APBD belum cair, dana BOS apalagi masih jauh. Jadi belum ada dana untuk membeli BBM sedangkan klotok harus jalan.

Akhirnya, Bendaharawan dan Wakasek bergantian menalangi dana untuk beli BBM. Sampai saati ini Bendaharawan sudah kehabisan dana cash sehingga terpaksa kedepannya sang Wakasek yang menalangi BBM klotok siswa sejumlah Rp 2 juta lebih perbulan. Nah..lo..enak kan jadi Wakasek.

Akhirnya, ada kawan yang nyeletuk. "Berarti Wakaseknya banyak uang dong alias Kaya". Bayangkan gaji Wakasek kami yang baru golongan III/a saja cuma Rp. 1,8 jutaan saja. Tapi Koq bisa menalangi BBM siswa yang lebih 2 jutaan. Memangnya Sang Wakasek tidak perlu makan, tidak perlu beli baju, anaknya tidak perlu biaya sekolah. Kok semua gaji ditalangkan ke sekolah malah harus mencarikan tambahan 200 ribuan untuk menutupi sisanya.

Ah, Jangan anda berpikir Wakaseknya korupsi, karena di sekolah kami tidak ada yang bisa dikorupsi. Kapur saja kadang harus beli dengan uang kantong sendiri. Sang Wakasek kami tidak kaya harta tapi mungkin cuma kaya hati. Dana untuk menalangi sekolah juga selain duit pribadi, sisanya pontang-panting cari hutangan sana-sini. Walaupun hutangan itu yang menanggung bunganya sang Wakasek sendiri.

Dan tahukah pembaca sekalian. Hal yang lebih malangnya lagi, sang Wakasek adalah saya sendiri.....

01 Agustus 2008

Membakar Lahan, Bolehkah?

Cuaca kota kota Kandangan hari ini cerah. Pagi-pagi berangkat ke Bajayau terasa nyaman. Udara sejuk dan matahari baru terbit berwarna merah di kaki pegunungan Meratus. Satu dua lampu jalan masih menyala dan belum banyak toko di pinggir jalan yang buka.

Perjalanan saya masih jauh ke tempat anak-anak didikku. Agar sampai ke Bajayau terlebih dahulu harus menempuh perjalanan Kandangan-Nagara sekitar 30 Km yang memakan waktu 45 menit. Kemudian dilanjutkan perjalanan Nagara-Bajayau naik klotok lewat sungai sekitar 1 jam.

Tapi hari ini ada yang berubah. Perjalanan naik sepeda motor tidak lagi menyenangkan setelah melewati daerah rawa di Daha Selatan. Kabut asap mulai melingkupi cakrawala. Pandangan mata jadi perih dan jarak pandang hanya sekitar 50 meter. Belum lagi udara dingin menusuk tulang yang dapat dilihat dari basahnya kaca depan helm dengan air embun yang menutup pandangan.

Setelah saya lihat-lihat dan saya teliti sepanjang jalan. Ternyata para petani dan peladang di Daha Selatan sudah mulai memasuki masa tanam. Mereka beramai-ramai membakar lahan mereka. Tujuan mereka agar semak belukar yang menutupi lahan cepat hilang tanpa banyak mengeluarkan waktu dan biaya.

Tapi lihatlah apa yang terjadi. Kabut asap mulai menyelimuti. Udara tidak lagi bersih dan alami. Jarak pandang yang terbatas membahayakan transportasi. Kalau sudah begini, masih bolehkah membakar lahan?