09 Desember 2008

Personal Branding Lewat Blog

Dunia teknologi informasi dan komunikasi telah membawa kemajuan hebat dalam kehidupan manusia saat ini. Pilar utama dunia IT, yakni nternet dengan WWW telah membuat dunia ini semakin datar. Pendapat ini dikemukakan oleh Thomas L. Friedman dalam buku best seller-nya The World is Flat.

Saat ini jumlah pengguna Internet dunia telah mencapai 1,3 miliar orang. Indonesia menurut InternetWorldStats.Com telah menempati urutan no 14 dunia mengalahkan spanyol dan beberapa negara maju lainnya dalam hal jumlah pengguna Internet. Isu bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia adalah kecil dan tidak signifikan diduga merupakan konspirasi tingkat tinggi untuk menjauhkan bangsa ini dari kekuatan dan magic bernama Internet.

Fasilitas utama yang sangat diandalkan di internet adalah mesin pencari. Hal ini telah mengalahkan Yellow Pages, Papan Pengumuman, Surat Kabar, Majalah, dan nomor telpon 108. Pencarian di internet memungkinkan kita melakukan pencarian tentang hampir semua hal. Lihat saja google, dengannya kita dapat melakukan pekerjaan, nara sumber, pembicara, dosen, travel agent , toko, gedung perkantoran, alamat dan no telepon seseorang, dsb.

Hal ini menarik dan dapat digunakan untuk membuat personal branding lewat blogging. Jalan telah dilakukan oleh Boeing dan Sun Microsystem, yang mencoba menggunakan model corporate branding melalui blogging. Mereka meminta Randy Baseler dan Jonathan untuk memimpin blogging culture di perusahaan mereka.

Blogging merupakan dunia unik karena memiliki sifat khas sharing informasi yang bisa diakses secara mendunia. Lewat blog kita dapat mengasah kemampuan untuk menjelaskan produk dan keunggulan yang kita miliki kepada orang lain dengan baik. Blogging adalah exercise yang baik dalam membentuk keunggulan tulis, dan juga titik awal menemukan keunggulan defacto bagi yang serius menjalaninya.

Fenomena diatas semakin meyakinkan kita bahwa blogging dan mengembangkan kreatifitas maya adalah media dan jalan menuju perubahan. Blogging adalah alat untuk sharing, branding, business dan marketing yang murah, efektif dan efisien.

Lewat blog kita dapat menyebarkan seluruh CV dan portfolio pribadi. Dan lewat tulisan di blog kita dapat memainkan persepsi orang lain supaya yakin bahwa kita mampu dan pantas mengerjakan suatu pekerjaan.

Personal branding yang sukses lewat blog membuat kita tidak perlu melamar pekerjaan dan memburu tender secara agresif. Biarlah pekerjaan dan tender yang mencari kita. Kita cukup melakukan personal branding lewat blog dan membuat tulisan kreatif dan informatif di blog.

Menurut Romi Satrio Wahono, beberapa kiat yang dapat dilakukan selama ini dalam aktifitas ngeblog alias blogging untuk membangun personal branding adalah sebagai berikut:

  1. Sediakan Profile, Portfolio dan CV Lengkap. Informasi lengkap harus kita berikan lewat blog kita sehingga orang semakin mudah menemukan kita. Yang penting kita sajikan adalah profile lengkap, penghargaan yang kita terima, portfolio dan pengalaman kerja kita, sertifikasi yang kita miliki, daftar publikasi paper, dan cara mengkontak kita (alamat, telepon, email, ym, dsb). Yakinlah bahwa asal positioning yang kita bentuk positif, dan semua tulisan kita sajikan dengan ikhlash untuk kebaikan masyarakat, Insya Allah tidak akan ada yang menyalahgunakan data kita untuk melakukan kejahatan.
  2. Fokuskan Tema Tulisan ke Core Competency yang Kita Miliki. Putuskan dan pilih bidang garapan alias core competency yang kita inginkan dalam karir. Fokuskan tema tulisan hanya di sekitar core competency kita tersebut. Kalau yang kita bidik ada banyak, buat dalam beberapa kategori yang mempermudah pembaca memahami positioning kita. Positioning kita biasanya kita tulis dan subtitle pada blog. Contoh kita menggunakan kalimat: Learning, Researching, Entrepreneuring, Teaching, Motivating and Inspiring People. Sedangkan fokus core competency yang akan kita kejar adalah bidang: Software Engineering, eLearning, Entrepreneurship, Kemahasiswaan, Research Methodology, Open Movement dan Knowledge Management. Meskipun kelihatan banyak, tapi sebenarnya kesemuanya itu masih dalam satu ikatan bahasan yang saling berhubungan. Usahakan kita memiliki success story pada tiap core competency yang kita kejar. Success story bisa berupa produk, services, experience atau hasil penelitian. Sucess story membuat materi dan berbagai hal yang kita sajikan lebih bermakna dan berkarakter, serta tidak garing apalagi hampa.
  3. Tulis Sesuai dengan Target Pembaca dan Gunakan Bahasa “Manusia”. Ketika target pembaca adalah mahasiswa, maka kita harus menyajikan tulisan dengan bahasa mereka. Bahasa pergaulan, syair lagu anak muda dan ungkapan mereka, kadang harus kita gunakan, supaya kita bisa membuat kohesi alias rekatan dengan mereka. Menggunakan bahasa paper yang jaim, jayus dan jablai akan membuat bidikan kita lari, ketika baru satu paragraf membaca tulisan kita. Jadi, mari kita gunakan bahasa “manusia” yang baik dan benar Tapi jangan terjebak ke pergeseran karakter atau positioning, usahakan tulisan kita tetap sesuai dengan karakter dan positioning kita. Ketika karakter dan positioning kita ke arah ilmiah, kita akan menyajikan tema misalnya tentang cinta dengan tetap dalam koridor ilmiah, valid dan logis, meskipun tetap terlihat sentuhan hatinya.
  4. Bidik Keyword yang Kita Kejar di Mesin Pencari. Mesin pencari adalah kultur baru pencarian, ini konsep penting yang harus kita pegang. Misal kita membidik beberapa keyword alias kata kunci yang sesuai dengan core competency saya. Bagaimana caranya? Dengan banyak menulis tentang suatu keyword, sebenarnya kita sudah menciptakan “banjir” keyword di mesin pencari. Kita juga mengizinkan orang lain untuk membahas atau meletakkan tulisan saya pada situs atau blog mereka, asal tetap memberikan link ke URL kita. Itu sebenarnya membantu meningkatkan backlink ke blog kita. Berusaha membidik keyword: software engineering, elearning, entrepreneurship, supaya bermunculan di setiap pencarian yang dilakukan oleh orang lain. Ketika artikel kita betebaran di berbagai situs, maka sebenarnya kita sudah membuat pusing dunia nyata dengan dunia maya Ketika banyak orang menggunakan Search Engine Optimization (SEO) untuk mencari uang di Internet, kita memanfaatkan SEO dalam meningkatkan karir dan membuat lompatan dalam pekerjaan.
  5. Prioritaskan Tulisan ke Tema Bidang Kita yang Sedang Booming. Ketika tema UU ITE dan Pornografi menjadi booming, maka kita dapat mulai fokuskan tulisan ke tema bahasan UU ITE dan Pornografi di Internet. Dengan harapan bahwa imbas melesatnya pencarian di tema tersebut akan mengarah ke blog kita. Terbukti bahwa kemudian banyak TV, radio, dan surat kabar menjadikan saya nara sumber. Kenapa kok bisa begitu? Ya karena kultur pencarian produser dan wartawan juga ke Internet, jadi mereka mencari nara sumber dari Internet, dan ketika itu mereka akhirnya menemukan tulisan-tulisan kita. Perlu dicatat bahwa marketing dan branding adalah aktifitas mengembangkan persepsi pihak lain. Maka tulisan-tulisan kita adalah argumentasi nyata, yang membuat saya dipersepsikan mengerti dengan baik tentang bidang yang saya bahas tersebut.
  6. Bangun Komunitas dan Network Lewat Berbagai Layanan Social Network. Biarlah orang menertawakan ketika kita bermain di Friendster dan Facebook. Padahal keduanya adalah tren layanan yang digemari anak muda, pelajar dan mahasiswa kita. Ingat bahwa sebagian besar pengakses Internet di Indonesia adalah pelajar dan mahasiswa. Pemilik account Friendster dari Indonesia kabarnya menduduki peringkat tiga sedunia. Kita ingin membuat para pembaca yang dibidik bisa menemukan kita dengan baik disengaja atau tidak, dari mesin pencari ataupun pada setiap layanan web yang mereka akses. Kita tidak mau kehilangan mereka, karena tulisan-tulisan di blog kita sebagian saya targetkan untuk mereka.
  7. Gunakan Strategi Paternalistik Positif dan Heroic Leadership. Masyarakat kita adalah masyarakat paternalistik. Itulah yang membuat perang Pangeran Diponegoro selesai tahun 1830, kenapa? padahal masih ada ribuan pasukan yang siap bertempur melawan Belanda. Alasannya hanya satu, karena Pangeran Diponegoro tertangkap. Sifat masyarakat yang paternalistik sebenarnya tidak masalah kita gunakan, asal kita gunakan untuk hal yang positif. Saya ingin mempengaruhi pembaca saya dengan berbagai model influence tactic gaya paternalistik maupun heroic leadership. Salam perdjoeangan dengan ejaan kata ala DJ dan OE selalu saya dengungkan, supaya semua memahami bahwa saya sedang mengajak semua pembaca saya untuk tidak malas, lesu atau kehilangan motivasi. Mereka akan turut berdjoeang kalau saya juga berdjoeang, dan semua akan ikhlash mengurangi tidur kalau saya juga mengurangi tidur saya. Itulah paternalistik positif dan itulah heroic leadership.
  8. Perbanyak Tulisan dengan Keyword Target Karir. Kembangkan tulisan ke berbagai keyword pekerjaan dan karir yang kita bidik. Misal kita membidik keyword misalnya, juri software, juri multimedia pembelajaran, dosen software engineering, pakar software engineering, konsultan software engineering, pakar elearning, konsultan elearning, dsb. Semakin banyak kita membuat tulisan tentang tema-tema itu, semakin banyak peluang blog kita akan didatangi oleh pengunjung berdasar hasil pencarian pada mesin pencari yang mereka lakukan. Mungkin kita akhirnya diminta menjadi dosen di berbagai tempat, menjadi juri di banyak sekali kompetisi dan lomba yang diadakan berbagai institusi di Indonesia, dan mendapatkan kesempatan mengerjakan dan memimpin berbagai project di bidang yang kita geluti. Sekali lagi ingat konsep penting, para legenda tidak pernah mengejar harta, jabatan, tahta apalagi wanita (halah) Jadilah legenda yang banyak berkarya yang bermanfaat untuk masyarakat, dan tunggulah semua itu datang kepadamu.
  9. Perbanyak Tema Tentang Produk Kita. Ketika sudah memiliki produk ataupun layanan yang siap dijual, misalnya kita punya produk elearning content dan system yang siap kita tawarkan, saya perbanyak tulisan dengan tema tentang layanan tersebut. Ini bukan berarti bahwa kita harus menulis tentang produk itu sendiri, tapi bisa saja kita tulis bagaimana kita membuat produk tersebut, metodologi apa yang digunakan, bagaimana success story pada saat implementasi, strategi implementasi, dsb.
  10. Buat Kerjasama dengan Majalah atau Koran. Ketika tulisan kita sudah semakin matang, saya yakin akan banyak majalah dan koran cetak yang mengajak kerjasama untuk mempublish tulisan kita lewat majalah atau koran mereka. Sehingga tugas kita hanya menulis di blog, dan mereka datang untuk mengambil tulisan yang sesuai dengan target pembaca dari majalah dan koran tersebut. Kiat ke-10 ini saya pikir langkah awal yang penting untuk menghantarkan kita menjadi professional blogger, dimana kita bisa hidup dari tulisan-tulisan dan karya-karya kita.
Selamat mencoba mencipatakan personal branding anda lewat blog. Biarlah orang menggunakan SEO blog untuk mencari duit, tapi kita gunakan popularitas blog kita untuk meningkatkan personal branding kita. Tunggulah hasilnya, hingga pekerjaan, tender, job jadi narasumber, hingga permintaan outsourcing datang sendiri kepada kita.

5 komentar:

  1. Mantap dan inspiratif...

    BalasHapus
  2. sangat se777 frenn..
    postingan yg ada diblog kita mencerminkan "jatidiri" kita..
    Terus berkarya!

    BalasHapus
  3. Sharing mantap Pak Guru...
    Nice Posting...

    BalasHapus
  4. mungkin sebagian orang blog hanya dipakai sekadar untuk diari harian aja...
    ayo siapa yang mau nyoba tips pak guru?

    BalasHapus
  5. saya anak smp belum faham bagaimana caranya saya ingin banget bisa software

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.