14 Oktober 2008

Empat Bulan Tanpa Makan


Kutub selatan adalah daerah terdingin di dunia. Di wilayah ini, m usim dingin berlangsung selama enam bulan. Mempunyai anak dalam kondisi sesulit ini pastilah memerlukan pengorbanan yang tak terkira dari induknya. Namun, di tempat ini hiduplah sang induk yang paling sayang dan setia di dunia: penguin.

Saat musim berkembang biak tiba, para penguin pergi berbondong-bondong menuju ke sebuah tempat pertemuan besar. Perjalanan ini dapat memakan waktu berminggu-minggu. Mereka mengarungi jarak lebih dari 100 kilometer. Terkadang mereka berenang dan di lain waktu meluncur dengan perut mereka di atas permukaan es. Mereka menuju tempat yang sama dengan cara yang mengagumkan. Di akhir perjalanan, secara menakjubkan mereka bertemu dengan ribuan penguin lain di satu tempat tertentu.

Ada satu tujuan penting di balik pertemuan ini. Tempat di mana mereka semua bertemu ini adalah tempat untuk melahirkan anak-anak mereka. Perjalanan melelahkan ini hanyalah awal dari pengorbanan dan kesulitan yang dihadapi penguin demi anak-anak mereka. Kesulitan yang sebenarnya dimulai setelah sang betina bertelur. Ini disebabkan musim dingin akan segera tiba. Suhu musim dingin dapat turun hingga -50 °C. Selain itu, angin berkecepatan 100 km per jam menerbangkan es dan salju.

Para penguin betina kembali ke laut setelah bertelur, dan menyerahkan telur mereka untuk dierami penguin jantan. Sang jantan yang setia mengambil alih tugas merawat telur-telur tersebut. Penguin jantan membawa telur di atas kakinya dan melindunginya dari es. Bulunya yang tebal melindungi telur dari hawa dingin. Selain itu, jika jatuh di atas permukaan es, telur seketika akan membeku. Oleh karenanya, penguin jantan selalu sangat berhati-hati membawa dan menghangatkan telur.

Pengorbanan yang mereka lakukan dalam menjaga telur tersebut sungguh di luar pemahaman manusia. Mereka terus berdiri sepanjang waktu, tak pernah meletakkan telurnya barang sesaat pun. Karena harus menjaga telur sepanjang waktu, para penguin jantan tidak berkesempatan berburu. Mereka melakukannya tanpa makan selama empat bulan, sehingga berat badan mereka pun dapat turun hingga setengah dari semula. Terkadang jarak terdekat sumber makanan mereka adalah sejauh beberapa hari perjalanan.

Para penguin saling berkerumun dan merapatkan tubuh mereka satu sama lain untuk berlindung dari angin yang dingin membekukan. Selama empat bulan musim dingin tersebut, yang mereka lakukan hanyalah bersabar, menahan lapar dan dingin.

Di akhir masa sulit itu, musim semi pun tiba kembali. Telur-telur telah menetas, dan anak-anak penguin membuka mata mereka pada dunia. Karena lapisan lemak yang akan melindungi mereka dari dingin belum terbentuk, anak-anak penguin masih tetap berada di kaki ayahnya agar terhindar dari dingin, sembari mendapatkan kehangatan dari tubuh sang induk.

Makanan pertama anak penguin berasal dari susu dari tembolok ayahnya. Meskipun penguin jantan tidak makan apa pun selama empat bulan, ia melakukan pengorbanan lain dengan menyimpan makanan di temboloknya bagi anaknya. Di saat itulah sang betina kembali ke daratan dari laut, setelah selama empat bulan berburu dan menyimpan makanan di perutnya untuk anak-anaknya yang baru menetas.

Segera setelah sang betina datang, sang jantan yang telah menahan lapar selama empat bulan bergegas ke laut untuk mulai berburu. Segera setelah sang jantan makan, mereka kembali ke sarang dan melanjutkan memberi makan anak-anaknya bersama betinanya. Tak berapa lama kemudian, penguin muda tumbuh besar, dan mencapai ukuran yang memungkinkan mereka dapat pergi dengan ayah mereka yang setia.

Demikianlah, penguin jantan tidak makan selama empat bulan demi anak-anaknya. Ia berdiri di atas kakinya selama itu, tak pernah meninggalkan telurnya barang sesaat pun. Ini adalah pengorbanan yang luar biasa, yang dilakukan oleh binatang.

Di antara manusia, ada contoh orang yang benar-benar tidak berhati nurani, yang menelantarkan anak-anak mereka ketika dalam kesulitan. Banyak anak-anak yang terpaksa menjadi gelandangan di jalanan. Tetapi penguin tak pernah menelantarkan anak-anaknya, sekalipun kondisinya amat buruk.

Mereka yang mendukung teori evolusi dan menolak penciptaan menyatakan bahwa binatang hanya berpikir tentang dirinya sendiri. Karenanya, mereka tidak dapat menjelaskan bagaimana penguin rela menahan lapar selama 4 bulan dan bertahan dari dingin. Lalu siapakah yang mengilhamkan pengorbanan diri semacam itu pada makhluk ini? Sekali lagi, hanya ada satu jawaban atas pertanyaan tersebut. Allahlah yang menciptakan penguin. Allah jugalah yang mengilhamkan pengorbanan luar biasa yang mereka lakukan.

7 komentar:

  1. Salam kenal Pak...
    ulun Agus di Astambul.
    kenapa jadi binatang seperti pinguin itu dapat ilham sedang manusia awam seperti saya belum mampu berpikir ilham apa yang dapat? hehe...

    BalasHapus
  2. Salam kenal juga Agus di Astambul...

    Mengenai binatang dapat ilham itu adalah karunia Allah. Sedangkan kita manusia bukan hanya diberi ilham tapi juga akal pikiran untuk menimbang rasa. Harusnya lebih hebat kasih sayangnya daripada penguin.

    BalasHapus
  3. karena keunikan perilaku penguin, banyak sekali film-film yang dibuat mengenai hewan ini, baik berupa film dokumenter hingga film komersial.
    memang mengagumkan bagaimana Allah menciptakan setiap makhluknya dengan ketelitian dan kesempurnaan.
    tinggal bagaimana manusia sebagai makhluk yang paling sempurna bisa mensyukurinya.
    bukan begitu, pak syams?

    BalasHapus
  4. Ya, Memang benar, kita harus bersyukur atas segala ciptaan Allah yang ada pada tubuh kita sedemikian sempurna. Bahkan setiap jalinan peristiwa yang kita lalu memang sudah dirancang agar menjadi yang terbaik bagi kita. Makanya, kita sekarang bisa berada di posisi seperti ini.

    BalasHapus
  5. Andai saja Cerita ini,,,Dikenal Semua Penduduk Indonesia ,,Mungkin,sebagian kecil Manusia2 yang Bejat Yang membuang anak nya yang Sering Kita Dengar di Media Elektronik & Media Cetak,Tidak Akan mau Mumbuang Anaknya.Coba Liat di Paragrap ke 5 yang berisi Pengorbanan Berat Untuk Sang anak.selaku Orang Tua Sangat Banyak Berkorban Demi Anak nya.

    Ada Usul Buat Tali Persaudaraan Antar Blogger:
    Pak Maaf Yahc,,Cerita ini Sumbernya dari mana?Bapa Syam Kasih Tau .Jadi kan kalau aku copas,,aKu sebutin Sumbernya Bapa dari Bapa.Contoh [A - [B] B copas A,,[B] wajib Ngasih tau Sember nya Dari [A].[C] copas Dari B,,[C] wajib Ngasih Tau sumbernya Dari [B] Dan seterus nya.

    BalasHapus
  6. luar biasa pak. ini pengetahuan yang baru buat saya. trims telah berbagi....

    BalasHapus
  7. biar lebih manstab bagi yg blm nonton, ada tuh filmnya..
    kalu manusia gak ada tuh pengorbanan kaya begitu.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.