06 Agustus 2008

Mengkritisi KTSP

KTSP merupakan operasional pengembangan kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberi wawasan baru terhadap system yang sedang berjalan. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat peserta didik datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat social, salah satu perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam bidang social, ekonomi, maupun politik. Disisi lain sekolah juga harus meningkatkan efisiensi, partisipasi dan mutu serta bertanggung jawab kepada masyarakat.

Dari karakteristik KTSP dapat diketahui antara lain : bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja. Proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan serta system penilaian.

Tujuan KTSP pada umumnya untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipasif dalam pengembangan kurikulum. Agar pengemangan dan penerapan KTSP mampu mendongkrak kualitas pendidikan, perlu didukung oleh pembelajaran mendasar dalam pengelolaan sekolah yang menyangkut aspek-aspek :

  1. Iklim pembelajaran yang kondusif,
  2. Otonomi sekolah dan satuan pendidikan,
  3. Kewajiban sekolah dan satuan pendidikan,
  4. Kepemimpinan sekolah yang demokratis dan professional,
  5. Revitalisasi partisipasi masyarakat dan orang tua,
  6. Menghidupkan serta meluruskan KKG dan MGMP,
  7. Kemandirian guru.

Penyusunan KTSP diserahkan kepada satuan pendidikan maka karena guru terlibat langsung dalam proses penyusunan maka guru yang akan melaksanakannya dalam proses pembelajaran dikelas sehingga memahami betul apa yang harus dalam pembelajaran sehubungan dengan kekuatan dan kelemahan dan peluang dan tantangan yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan didaerah masing-masing. Mereka pula yang akan melaksanakan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang akan dilaksanakannya, sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru secara professional.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan kebaikan KTSP adalah guru bersikap mandiri dalam pembelajaran dan dapat leluasa memberi pelajaran kepada siswa tanpa harus selalu mengacu pada buku panduan yang diberikan dari pemerintah. Karena selain dari buku panduan guru dapat mengambil bahan materi pelajaran dari sumber lain yang dapat membatu peningkatan mutu siswa.

Selain itu seluruh komponen sekolah terutama guru yang terkait dapat mengetahui betul bagaimana cara menyampaikan materi agar dapat diserap oleh siswa karena guru yang menyusun kurikulum sendiri dengan adanya otonomi pada masing-masing sekolah. Dari sini akan menimbulkan persaingan antar sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka akan mendorong sekolah itu agar lebih maju.

Tetapi karena sistemnya otonomi maka hasil lulusan masing-masing daerah berbeda. Jika daerah pendidikan itu unggul dalam pendidikan maka hasilnya pun dianggap unggul dan sebaliknya jika daerah pendidikan itu kurang unggul maka lulusannya juga dianggap tidak begitu unggul maka disini dapat terjadi suatu gab dimana ada sekolah yang merasa diunggulkan dan tidak dianggap unggul, dan akan terjadi suatu pembedaan. Selain itu jika dilihat pada saat ujian missal saja Ujian Nasional dimana soal ujian dibuat oleh pusat maka apakah tiap sekolah dapat mengikuti standar soal yang ditentukan oleh pemerintah.

Disini dapat terjadi sekolah yang mempunyai potensi baik lah yang dapat unggul dalam menyelesaikan soal-soal yang dibuat oleh pusat, mengingat kemampuan setiap sekolah berbeda.KTSP di Indonesia belum berjalan sepenuhnya dilapangan masih banyak guru-guru yang belum dapat mandiri dalam pembelajaran. Terutama guru-guru yang kurang pengetahuan dalam teknologi ini dapat menghambat guru dalam memperoleh pembaharuan dalam pembelajaran.

Maka sebaiknya ada program khusus yang memberi pengetahuan kepada guru agar guru dapat mengikuti perkembangan teknologi, agar guru tidak tertinggal dalam berbagai informasi tentang pembaharuan dalam pendidikan.

2 komentar:

  1. Yoi ... karena itu mari kemampuan guru semakin dikibarkan. Salam.

    BalasHapus

Terima kasih atas komentar anda.